Senin, 22 Desember 2025

Ikamaya Musisi Asal Depok : Guru Piano yang Merambah Dunia DJ (1)

- Selasa, 31 Desember 2019 | 10:31 WIB
Ika Maya   Kecintaan terhadap musik membawa Ika Maya kepada kehidupan yang begitu menarik. Alih–alih memilih profesi sebagai wanita kantoran, Ika Maya memilih musik sebagai jalan hidupnya walaupun sempat ditentang orang tua. Laporan : Indra Abertnego Siregar  RADARDEPOK.COM - Suasana asri nan teduh menaungi kediaman Ika Maya, seorang musisi asal Depok yang tinggal di kawasan Masjid Arrohma, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong. Ika, sapaanya yang baru saja membuat hidangan untuk suaminya duduk di kursi kayu antik berkelir coklat di ruang tamu rumahnya. Kesibukan Ika saat ini adalah seorang Disjoki (DJ). Karirnya sebagai DJ dimulai pada tahun 2015 silam, saat itu suaminya yang merupakan seorang drummer professional diminta oleh label tempatnya bernaung untuk membuat sebuah projek bersama seorang DJ. Hanya saja, saat projek itu berjalan, sang suami kerap mendapat honor yang tidak sesuai dengan rekan DJ nya saat itu. “Jadi ada gak adil aja, kan yang ngajak suami saya, tapi pas pembagian honor suami saya dapet 30 persen sedangkan si DJ dapet 70 persen,” katanya. Dia menuturkan, suaminyalah yang pertama kali mendorongnya untuk menjadi seorang DJ karena melihat Ika juga merupakan seorang musisi yang akan jauh lebih mudah untuk mempelajari  musik EDM. “Aku kan punya basic musik production sama aku juga guru piano di beberapa sekolah. Jadi aku belajar lah musik DJ waktu itu dan bisa,” tuturnya. Dia belajar menjadi DJ kepada DJ Gladiator, seorang DJ yang namanya tidak asing di telinga kuping penikat musik EDM tanah air. Yang uniknya, DJ Gladiator ini adalah murid piano Ika Maya. “Jadi DJ Gladiator ini dulunya murid piano saya, terus gentian saya jadi murid dia untuk jadi DJ,” katanya sembari tertawa. Debutnya menjadi DJ diawali ketika mendapat tawaran dari temanya yang merupakan Party Organizer di Burger Queen Production, Kemang, Jakarta. “Awal jadi DJ di sana, awalnya agak canggung karena gak terlalu suka sama dugem karena aku sukannya musik Jazz. Tapi dijalanin karena itung – itung nambah wawasan musik,” bebernya. Selama menekuni karir sebagai seorang DJ, dia tidak pernah mau jika diminta oleh penyelenggara untu mengenakan busana seksi. Sebab itu bertentangan dengan dirinya. Baginya, DJ profesional tidak akan mau menjual lekukan tubuhnya karena mereka punya skill untuk di jual. “Saya pernah diminta main di acara gathering sebuah perusahaan besar tapi harus pakai gain yang seksi, tentu saya tolak karena saya lebih memilih busana tertutup seperti menggunakan jaket, bomber agar terkesan sporty. Gak jual keseksian, biasanya yang jual kemolekan tubuh itu DJ yang gak bisa main musik tapi mengandalkan teknologi aja jadi terkesan mereka bisa main sambil joget – joget, padahal musik yang keluar itu hasil rekaman,” ungkapya. (*)   Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X