MANGGUNG BARENG : Ika Maya saat manggung bareng bersama suaminya di Kalimantan. FOTO : ISTIMEWA   Selama menekuni profesi sebagai musisi, Ika Maya banyak menemukan moment unik, hingga berbau magis saat manggung ke berbagai kota di tanah air. Laporan: Indra Abertnego Siregar RADARDEPOK.COM - Ika Maya, musisi asal Depok yang tinggal di kawasan Masjid Arrohman Kelurahan Kalibaru, Cilodong ini masih ingat betul saat dia manggung bersama suaminya di Tenggarong, Kalimantan Timur pada tahun 2015 silam. Perempuan berambut pink ini menceritakan, saat itu suaminya Adev bersama Echa Soemantri yang juga seorang drummer sedang memberikan klinik drum kepada para musisi di Tenggarong. Selesai acara, Ika dan Adev diajak panitia klinik ke sebuah tempat terpencil di daerah itu untuk bertemu dengan musisi etnik Kalimantan Timur. “Pas kita diajak panitia, Echa sudah pulang duluan ke Jakarta,“ kata Ika. Di tempat yang berjarak empat jam dari kota tersebut, Ika dan suami diajak ke sebuah lokasi berkumpulnya musisi etnik bernama Sekar Kedaton. Di sana dia berbincang banyak mengenai musik dengan musisi Kalimantan yang kerap go internasional ini. “Sekar Kedaton ini musisi yang sering tampil, mulai dari Belanda sampai Amerika. Jadi di sana kami banyak bertukar pikiran soal musik,” ucapnya. Ternyata, di basecamp Sekar Kedaton itu dia diperkenalkan dengan seorang pria sepuh yang biasa di panggil Mbah Bego. “Mbah Bego ini orangnya sudah berumur, matanya buta dan suka sekali minum kopi hitam, merokok tapi rokok yang dinyalain dia ini gak pernah dihisap. Cuma dipegangin aja sampai habis, lalu dibakar lagi,” tutur Ika. Tanpa mengenalkan dirinya, Mbah Bego sudah tahu asal muasal dia dan suaminya. Padahal panitia acara, sekalipun belum tahu di mana Ika tinggal, yang mereka tahu Ika dan suaminya adalah musisi dari Jakarta. “Saya belum ngomong, baru duduk di samping Mbah Bego, dia langsung nyeletuk nah ini kecil–kecil cabe rawit, maksudnya ngomongin saya. Terus mbah itu bisa tau saya baru manggung dari Sumatera, padahal kita baru kenal hari itu,“ cerita Ika. Ika mengatakan, Mbah Bego bahkan tahu bahwa dia berasal dari Depok. "Si mbah pernah nyeletuk, neng kita tetangga ya. Saya mikir kok tetangga, kenal juga engga. Terus temen saya panitia bilang Mbah Bego katanya Titisan Si Jampang. Terus saya googgle tuh siapa Si Jampang, saya kaget dong hasil pencarian di Google bilang kalau Si Jampang temennya Si Pitung. Si Pitung kan di Margonda tinggalnya deket rumah keluarga besar saya," bebernya terkaget-kaget. Selain itu, Mbah Bego juga meramal dia akan kembali lagi ke tanah Tenggarong pada tahun 2018. Tentu saja Ika tidak percaya begitu saja dengan ramalan tersebut, sebab dia merasa tidak akan ada jadwal manggung ke Kalimantan, apalagi Tenggarong dalam waktu dekat. "Ketika jalan pulang dari sana saya dengan suami sempet bilang bahwa kurang yakin sama ramalan mbah, apalagi setelah ke Jakarta, tahun 2016 kita langsung dapet tawaran manggung lagi ke Tenggarong,” tuturnya. Kemudian Ika sempet bilang ke suaminya bahwa ramalan si mbah salah, karena mereka langsung ke sana satu tahun kemudian. Tapi ketika hari H oleh panitia acara itu di-cancel. “Terus pas tahun 2017 juga kita mau kesana lagi ada acara manggung, sudah sebar poster disana oleh panitia panggung juga udah disiapin, tapi lagi-lagi dibatalin panitia, " jelasnya. Namun, setelah sempat lupa akan ramalan Mbah Bego, Ika akhirnya sadar bahwa ramalan itu benar terjadi. Hal itu pun diluar dugaan. Karena, pada 2017, dia dan suaminya kembali mendapatkan tawaran manggung di Kalimantan, tepatnya di Samarinda, pada Desember 2017. Selesai manggung, ada kenalan suaminya yang juga panitia acara di tempat lain mengajaknya mengisi acara di tempat mereka di Tenggarong. Saat itu sudah 31 Desember tengah malam, akhirnya ia setuju untuk tampil diacara mereka. “Ketika kita jalan di mobil beberapa jam baru sadar pas masuk Tenggarong sudah masuk di tanggal 1 Januari 2018. Di situ kita kaget lagi karena keinget sama ramalan Mbah Bego yang terbukti, " tuturnya sambil tertawa. (*)   Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)