PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH : Petugas saat beraktifitas di Unit Pengolahan Sampah (UPS) 2, Kecamatan Sukmajaya, kemarin. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mengatakan saat ini sudah ada 30 UPS yang aktif. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berupaya menekan populasi sampah yang ada di Depok. Khususnya saat pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, yang setiap hari sampahnya terus menggunung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Ety Suryahati mengatakan, upaya yang dilakukan Pemkot Depok untuk menekan jumlah sampah, salah satunya dengan mengoptimalkan fungsi Unit Pengelolaan Sampah (UPS).
Kota Depok saat ini sudah memiliki 30 Unit UPS yang aktif di 11 Kecamatan Depok. Keberadaan UPS ini diyakini mampu menekan jumlah sampah yang masuk ke TPA Cipayung.
“Saat ini ada 30 UPS di Kota Depok dan jumlahnya akan terus kita tambah. Karena UPS sangat membantu dalam pengurangan sampah,” ujarnya kepada Radar Depok, Rabu (22/1).
Dia mengungkapkan, dari 1.300 ton sampah yang dihasilkan warga Kota Depok per hari, hanya 700 ton sampah yang masuk ke TPA Cipayung. Sisanya diolah di UPS yang tersebar di Kota Depok.
“Satu UPS bisa menghasilkan lima ton pupuk kompos setiap tahunnya. Dan pupuk ini dibagikan kepada warga yang membutuhkan secara cuma-cuma. Jadi, dari masyarakat, kembali lagi ke masyarakat,” bebernya.
Dia menjelaskan, Kota Depok merupakan daerah pertama di Indonesia yang menerapkan pemilahan sampah rumah tangga secara mandiri. Selain itu, pihaknya juga telah bekerjasama dengan restoran dan swalayan untuk melakukan pemilahan sampah.
“Ya, kami sudah menandatangani Momerandum of Understanding (MoU) dengan pelaku usaha untuk memilah sampah. Pengangkutan, juga sudah terjadwal. Mudah-mudahan, dengan sosialisasi masif yang kami berikan, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah sebelum dibuang,” terangnya.
Terpisah, Pengelola UPS RW12 Kelurahan Sukatani, Heru mengatakan, UPS memang mempunyai peran penting dalam penekananan populasi sampah. Dia menuturkan, dalam satu bulan pihaknya bisa menghasilkan sebanyak 1 ton pupuk kompos dari hasil pengolahan sampah organik kiriman warga sekitar UPS.
“Pupuk kompos yang ada di sini dihasilkan dari pengolahan sampah organik yang sudah dipilah oleh warga di RW12, 19, 9, 15 dan RW20 di Kelurahan Sukatani,” tuturnya.
UPS yang beroperasi sejak 2008 ini, aktif dalam membantu Pemkot Depok dalam menekan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung. Selain itu, pihaknya juga mempersilahkan seluruh warga Depok untuk mengambil pupuk kompos.
Namun, sambung Heru, syaratnya harus menyertakan surat permohonan lebih dulu sebagai bahan pelaporan mereka ke DLHK Kota Depok. “Siapa saja boleh mengambil pupuk di UPS ini asal membuat surat permohonan,” pungkasnya. (rd)
Jurnalis : Indra Abertnego Siregar (IG : @regarindra)
Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB