PEDULI : Pamin STNK Samsat Depok, Iptu Martha Catur Wurihandini memberikan hand sanitizer kepada pengunjung Samsat Depok, Selasa (17/3). FOTO : JUNIOR/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Mengantisipasi penyebaran virus Korona. Penjagaan di Samsat Depok diperketat. Seluruh wajib pajak (WP) atau pemohon layanan akan diperiksa suhu tubuh terlebih dahulu, sebelum diperkenankan masuk.
Pemohon juga wajibkan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer yang sudah disediakan. Petugas bahkan rutin menyemprotkan cairan disenfektan di area ruang pelayanan.
Kanit Samsat Depok, AKP Sugihartono mengatakan, langkah ini dilakukan sesuai dengan perintah pimpinan terkait upaya penanganan dan pencegahan virus Korona.
“Setiap WP kami lakukan pemeriksaan suhu tubuh. Di depan pintu masuk utama ada petugas kami yang dilengkapi sarung tangan dan masker,” ungkapnya kepada Radar Depok, Selasa (17/3).
Sugihartono menambahkan, bila ada WP dengan suhu tubuh diatas 37,5 derajat, akan dilakukan tindakan khusus. Ditempatkan di ruangan berbeda.
“Mereka tidak akan kami biarkan membaur dengan yang lainnya. Ada ruangan khusus. Petugas kami yang akan melakukan proses hingga selesai,” jelasnya.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, beberapa petugas juga rutin menyemprotkan hand sanitizer ke sejumlah pengunjung atau wajib pajak yang datang. Salah satunya yang sangat serius memperhatikan kesehatan para wajib pajak ini adalah Pamin STNK Samsat Depok, Iptu Martha Catur Wurihandini.
Istri Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna itu bahkan tak bosan-bosan memberikan penyuluhan terkait Korona. Ia menyarankan untuk menjaga pola hidup sehat.
Berbekal masker, sarung tangan, dan sebotol hand sanitizer, dia berkeliling menghampiri sejumlah pengunjung untuk menyemprotkan cairan antiseptik tersebut. “Ini kan tugas kami. Khawatir pasti ada, tapi ini sudah jadi bagian dari pengabdian,” katanya.
Diluar itu, imbas Korona nyatanya juga menggerogoti Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Samsat Depok. Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Depok 1, Ida Hamidah menuturkan, PAD sejak seminggu terakhir, merosot hingga Rp500 juta.
“Penurunan signifikan skitar 0,25 persen. Kalau per harinya kami biasa menerima 1700-2000 WP. Sekarang hampir 25 persen. Kalau dirupiahin Rp500 juta per-Minggu,” jelasnya.
Ida menyarankan para wajib pajak untuk menggunakan aplikasi pembayaran secara online. Inovasi ini dinilai efektif untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat “Kami juga telah membuat inovasi door to door atau triple untung, jadi masyarakat dimudahkan,” pungkasnya. (rd)
Jurnalis : Junior Williandro
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB