LENGANG : Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Jalan Margonda Raya yang tampak lengang dan pusat perbelanjaan tutup sementara. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Tahun ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok terganggu. Perekonomian yang terjun bebas dari mal, hotel, tempat hiburan hingga jasa membuat target sebesar Rp1,027 Triliun, harus dihitung ulang. Badan Keuangan Daerah (BKD) Depok hingga kini belum memprediksi berapa kekurangannya. Kepala BKD Kota Depok, Nina Suzana mengatakan, akan menghitung ulang target PAD Kota Depok sebesar Rp1,027 triliun, jika melihat perkembangan penyebaran wabah Covid-19. Menurutnya, dengan adanya virus korona di Kota Depok, berpengaruh dengan penghasilan PAD. “Kami akan hitung lagi target PAD di Kota Depok. Termasuk pendapatan bagi hasil dari Provinsi Jawa Barat maupun dari Pemerintah pusat,” kata Nina kepada Radar Depok, Jumat (3/4). Mantan Kasatpol PP Kota Depok ini menyebut, belum bisa memprediksi hasil akhir pendapatan PAD Kota Depok seluruhnya. “Kita lihat perkembangannya, belum bisa diprediksi masih dalam hitungan,” terang Nina. Menimpali hal ini, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Depok, Lahmudin mengungkpkan, eksekutif harus berupaya maksimal, agar PAD tetap tercapai. Namun, jika memang ada pengecualian dengan alasan Pandemi Korona. Pihaknya akan mendengarkan langsung dari pihak eksekutif. "Kalau memang ada pengecualian karena dalihnya Covid-19, nanti dewan akan minta keterangan BKD dulu. Selama belum ada penjelasan ke DPRD, maka kita masih menganggap eksekutif mampu meraih PAD sesuai target," tandas Lahmudin. Seperti diketahui bersama, sejak pekan lalu sejumlah tempat hiburan, mal, hotel dan jasa di Kota Depok telah menutup diri sementara. Hal ini dilakukan guna menghindari kerumunan warga supaya tidak terjangkit korona.(rd/rub)   Jurnalis : Rubiakto (IG : @rubiakto) Editor : Pebri Mulya