SOSOK : Mujti, pengelola Masjid Jami Al-Istiqomah sekaligus keturan ke-5 dari pendiri masjid. FOTO : LULU/RADAR DEPOK   Ternyata masjid tua yang masih kokoh hingga saat ini masih banyak menyimpan berbagai peninggalan yang masih terawatt. Mulai dari beduk, batu besar hingga sumur tua yang masih terjaga keasliannya. Laporan : Lutviatul Fauziah RADARDEPOK.COM - Disaat diajak keliling ke setiap sudut masjid, pandangan ini tertuju pada beduk yang berada di sisi kanan. Menurut cerita beduk tersebut merupakan salah satu peninggalan yang masih terawat. Mujti juga menjelaskan, bahwa kayu pada beduk tersebut belum pernah diganti sejak masjid ini berdiri pada 1928 silam. "Hanya saja, yang sudah beberapa kali diganti kulit beduknya. Selebihnya masih murni," ucap pria yang merupakan salah satu keturan ke-5 dari pendiri masjid tersebut. Selanjutnya diajak Mujti ke sudut belakang masjid. Di sana ada batu besar yang merupakan peninggalan pertama kali masjid didirikan. Dalam setiap langkah, dia menceritakan berbagai keunikan dari berbagai peninggalan yang ada. Dia mengatakan, tadinya batu tersebut besar dan banyak. Tetapi kini hanya tinggal dua bongkahan besar saja. Karena memang, beberapa dari jamaah yang datang membawa pulang sedikit batu tersebut. "Saya juga engga paham, apa fungsinya dan tidak mau mengait-ngaitkan dengan hal lain takut jatuhnya musrik. Yang jelas banyak jamaah yang membawa pulang batu tersebut," tuturnya sembari terus berjalan mengitari setiap sudut masjid. Tak hanya sampai disitu, di wilayah masjid juga terdapat sumur tua yang sudah ada sejak masjid ini didirikan. Namun sayang, kali itu kami tak bisa masuk kedalam ruang yang ada sumur itu. Karena dikunci dan menjaganya sedang beristirahat. Seperti batu yang ada, sumur tua ini juga menjadi primadona dikalangan jamaah yang hadir dari berbagai kota, khusunya di pulau Jawa. Kerap kali jamaah yang hadir mengabadikan sumur tersebut melalui telepon genggamnya, atau merasakan sensasi dinginnya air dari sumur tua tersebut. Dibelakang masjid tersebut juga terdapat makam sang pendiri masjid yang ramai didatangi penjiarah hingga sampai saat ini. (*)   Editor : Pebri Mulya