LAYANI PEMBELI : Raditya Dira Prakasa pemilik toko Haji Didik Layangan dan Gelasan di Jalan Kembang Beji RT05/03 No55 Kelurahan Beji, sedang melayani pembeli di tokonya. FOTO : INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK   Adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai dari tahap I hingga III di Kota Depok, tak menyurutkan tekad Raditya Dira Prakasa dalam mengembangkan usahanya menjual layangan dan gelasan di Kota Depok. Laporan: Indra Abertnego Siregar RADARDEPOK.COM - Siang itu, sejumlah warga memadati toko Haji Didik yang menjual layangan dan gelasan di Jalan Kembang Beji RT05/03 Kelurahan Beji. Ya, perlengkapan bermain layangan tersedia semua di toko tersebut. Mulai dari benang kenur, lasnur, dan kelosan. Omset yang dihasilkan pemilik toko Haji Didik, Raditya Dira Prakasa dalam berjualan layangan dan perlengkapannya selama pemberlakuan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) cukup naik signifikan. Sejak PSBB pembeli yang datang ke tokonya setiap hari bisa mencapai ratusan orang. Minat untuk membeli dan memainkan layangan, karena banyak orang yang tidak punya kegiatan selama PSBB. Sehingga mereka memilih mengisi waktunya bermain layangan. “Selain faktor sedang musim layangan, PSBB juga mendongkrak penjualan di sini,” tuturnya. Namun, jika orang yang ingin membeli layangan di tempatnya tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Korona. Seperti, harus mengantre dengan menjaga jarak, lalu wajib menggunakan masker. “Kami menekankan agar masyarakat mematuhi PSBB, kalau syarat yang kami berikan tidak dipatuhi, mereka tidak akan kami layani,” tuturnya. Dia menambahkan, pengunjung selalu memadati tokonya setiap hari. Bahkan mereka sampai kewalahan untuk mengatur pelanggan agar tetap menaati protokol kesehatan selama pandemi korona ini. “Kami selalu mengedepankan protokoler kesehatan seperti menjaga jarak dan wajib memakai masker,” bebernya. (*)   Editor : Pebri Mulya