ANTRE : Pembeli antre di luar toko Haji Didik Layangan dan Gelasan, di Jalan Kembang Beji RT05/03 No55 Kelurahan Beji. FOTO : INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK   Berawal dari toko layangan eceran, toko Haji Didik layangan dan Gelasan kini bertransformasi menjadi agen layangan yang paling banyak diburu warga Depok. Laporan : Indra Abertnego Siregar RADARDEPOK.COM - Pemilik toko Haji Didik, Raditya Dira Prakasa cukup kewalahan menghadapi serbuan pembeli layangan yang silih berganti datang berbelanja. Akhirnya, setelah beberapa jam berdiri melayani konsumen, dia memiliki kesempatan duduk dan menyenderkan tubuhnya ke dinding di atas sebuah bangku kayu yang diletakkan di depan toko. Sambil meluruskan kakinya, Raditya mengaku toko tersebut sudah berdiri sejak 25 tahun silam. Awalnya hanya sebuah toko pengecer layangan kecil–kecilan. “Toko ini umurnya sama kaya saya,” ungkap Radit—biasa ia disapa—kepada Radar Depok. Tokonya mulai mengalami kemajuan ketika memasuki tahun 2015. Kenaikan animo pembeli itu berkat kemajuan media sosial dan aplikasi belanja online. “Dengan adanya aplikasi jual beli online, masyarakat jadi banyak tahu tentang toko ini,” tuturnya. Dia menuturkan, jika sedang musim layangan seperti ini, pembeli yang datang ke tokonya bisa mencapai ribuan orang perharinya. Bahkan dia pun mengaku kerap kewalahan untuk menghadapi pembeli yang datang ke tokonya. “Kadang–kadang sampai gak bisa duduk kalau lagi banyak pembeli,” bebernya. Dia menambahkan, selain faktor kemajuan teknologi, kelengkapan barang dagangan juga menjadi faktor penyebab banyaknya pembeli di tokonya. “Untuk harga kita sih relatif sama dengan agen lainnya, tapi kita termasuk yang paling lengkap jualanya, mulai dari gelasan, kenur, layangan kita punya semua jenisnya. Dari yang paling murah sampai yang paling mahal,” tuturnya. (*)   Editor : Pebri Mulya