BERMAIN : Sejumlah anak bermain layang-layang di kawasan Grand Depok City, Minggu (28/06). FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK – Di masa penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Depok, banyak warga yang mengisi kekosongan dengan melakukan berbagai macam permainan, seperti layang-layang.
Permainan lawas ini sangat digandrungi, karena murah dan dianggap menarik, karena kita bisa saling adu layang-layang dengan pemain lain.
Meski demikian, keselamatan saat bermain layang-layang harus diperhatikan, karena tidak jarang permainan ini bisa membahayakan orang lain dan pemainnya sendiri.
GM PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB), Warsono mengingatkan, agar masyarakat lebih berhati-hati saat bermain layang-layang, khususnya jika bermain di dekat jaringan listrik milik PLN.
Pihaknya mengimbau, agar warga menjauh dari jaringan listrik milik PLN, karena dapat membahayakan pemain, hingga mengakibatkan konslet listrik.
“Kalau bisa main layangannya menjauh dari jaringan listrik milik PLN,” kata Warsono.
Pasalnya, jika benang layangan menempel ke kabel milik PLN bisa membahayakan pemain, dan mengakibatkan gangguan. “Biasanya kalau layangan yang besar, atau layangan hias menggunakan kawat kecil, kalau kena kabel PLN bisa mengalami gangguan, tidak mustahil si pemain juga bisa tersengat,” kata Warsono.
Dia juga mengatakan, jika yang terkena adalah jaringan listrik Sutet, bisa mengakibatkan gangguan satu kota.
“Kalau sutet yang kena itu lingkupnya lebih besar lagi, bisa satu kota padam,” kata Warsono.
Meski tidak menggunakan kawat menggunakan benang biasa juga bisa mengakibatkan gangguan, layangan yang tersangkut di kabel milik PLN juga bisa menjadi sampah di kabel. “Kalau nyangkut di kabel, kotor yang bersihkan ya kami juga petugas PLN,” tukas Warsono.
Dengan demikian ia mengimbau agar masyarakat lebih bijak melakukan permainan, khususnya layang-layang. “Bukannya kami melarang, tapi kalau bisa menjauh dari sarana publik, seperti jaringan PLN,” tukas Warsono.
Sementara itu, salah satu warga Cilodong, Indra mengaku kerap bermain layang-layang di sekitar rumahnya. Meski demikian ia mengaku selalu waspada terhadap bahaya.
“Untuk mengisi liburan saja, paling saya main hanya Sabtu dan Minggu saat libur kerja,” kata Indra. (rd/rub)Jurnalis : Rubiakto (IG : @rubiakto)Editor : Pebri Mulya