KOMPAK : Anggota Tongkrongan Belakang membuat layangan Koang bergambar hantu di Jalan Gandaria RW6, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Senin (6/7). FOTO : DICKY/RADAR DEPOK
Akibat Covid-19 yang melanda Kota Depok, memberikan dampak yang cukup besar. Salah satunya aktifitas pendidikan anak dilakukan di rumah. Guna mengisi waktu kekosongan, Tongkrongan Belakang yang terdiri remaja, mencoba mengembangkan inspirasi disaat libur sekolah.
Laporan : Dicky Agung Prihanto
RADARDEPOK.COM - Berada di lahan kosong yang terkepung bangunan rumah, sejumlah remaja tengah berkumpul di Jalan Gandaria RW6, Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung. Beberapa remaja tengah asik merangkai potongan bambu, dan melilitkan benang pada bambu tersebut. Setelah ditelisik, remaja tersebut menamakan kelompoknya Tongkrongan Belakang membuat layangan.
Salah seorang anggota Tongkorongan Belakang, Maulana mengatakan, selama pandemi Covid-19 kelompoknya melakukan aktifitas di rumah baik itu belajar, maupun aktifitas lainnya. Dikarenakan lamanya berada di rumah, anak Tongkorongan Belakang mengalami kejenuhan.
“Jenuh juga selama Covid-19 berada di rumah, karena aktifitas yang biasa dilakukan mengalami pembatasan,” ujar pria yang duduk di kelas X.
Pria yang mengenakan celana motif loreng berkelir krim dan cokelat ini mengungkapkan, guna mengusir kejenuhan kelompoknya berusaha melakukan kreatifitas lain, yakni membuat layangan. Ide membuat layangan tersebut dia dapatkan saat bangun tidur mendapatkan inspirasi guna membuat layangan koang.
Maulana mengakui, guna membedakan layangan koang buatannya dengan layangan lain, dia mencoba membuat layangan koang bermotif hantu. Menurutnya, motif tersebut dapat menarik perhatian masyarakat saat diterbangkan. Untuk itu, Maulana bersama temannya tergerak untuk membuat layangan.
Maulana menjelaskan, pada dasarnya dia tidak memiliki bakat maupun keturunan membuat layangan. Pembuatan layangan hanya berdasarkan inisiatif naluri yang Maulana dapatkan dari alam pikirannya. Terkadang, sesekali Maulana berdiskusi bersama kelompoknya terkait membuat layangan dan pembagian kerja.
“Kami kerap ngobrol membuat layangan dan hasilnya kami merealisasikan apa yang kami obrolkan,” ucap Maulana. (*)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB