KUNJUNGAN : Arist Merdeka Sirait saat mengunjungi Balai Wartawan di Balaikota Depok, Selasa (14/07). FOTO : DICKY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Kota Depok tengah menuju Kota Layak Anak. Namun, berbanding terbalik dengan fenomena yang terjadi, karena masih ditemukan kriminalitas terhadap anak. Atas hal itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menilai status menuju Kota Layak Anak dapat dicabut, Rabu (15/07).
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, selama Covid-19 kasus kekerasan dan kejahatan seksual mengalami peningkatan, khususnya terhadap anak. Ia menyebutkan 58 persen kasus terjadi selama pandemi Covid-19 dan kasus tersebut sebagian dilakukan orang terdekat.
“Kasus kejahatan seksual cukup tinggi yang sebelumnya 52 persen menjadi 58 persen secara nasional, termasuk di Kota Depok,” ujar Arist Merdeka Sirait kepada Radar Depok.
Arist menjelaskan, berbagai motif dilakukan terkait kejahatan seksual, baik secara orang perorang maupun bersama. Untuk Kota Depok, beragam kejahatan terjadap anak, mulai dari pencabulan, persetubuhan ayah kandung terhadap anak, hingga penculikan anak yang belum lama terjadi.
Arist mengungkapkan, kekerasakan seksual dan kejahatan terhadap anak di Kota Depok, bukan hanya kemiskinan. Tetapi tembus batas pelakunya dan tidak pandang status. Atas rangkaian peristiwa tersebut berbanding terbalik dengan kinerja pemda yang menggaungkan predikat sebagai Kota Menuju Layak Anak. Hal itupun menjadi sorotan Komnas PA.
Ia pun mempertanyakan realisasi dan wujud kota ramah anak. Pria yang tinggal di wilayah Kecamatan Tapos tersebut, tidak melihat kebijakan pemkot yang memberdayakan masyarakat untuk mencegah kekerasan terhadap anak.
“Saya malu sebenarnya, saya mengurus anak secara nasional namun Kota Depok sendiri belum layak,” terang Arist.
Arist juga mengatakan, perhatian terhadap kasus kekerasan seksual dan kejahatan terhadap anak, hanya jurnalis dan aparat hukum yang memberikan perhatian. Ia berpesan, Kota Depok tidak lama lagi akan melaksanakan Pilkada dan Walikota Depok akan maju lagi pada Pilkada Kota Depok. Ia mengingatkan, apabila petahana tidak berpihak kepada anak, dia mempertanyakan masa depan Kota Depok dan wujud nyata Kota layak Anak.
“Mohon maaf pak walikota yang akan maju lagi, kalau tidak berpihak kepada anak, mau kemana masa depan Depok ini. Saya bukan orang politik, saya mempertanyakan wujud nyata Kota Layak Anak itu,” tutup Arist. (rd/dic)
Jurnalis : Dicky Agung Prihanto (IG : @iky_slank)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB