Senin, 22 Desember 2025

Jelajah Cocote Coffe Corner : Tetap Berkualitas dengan Protokol Kesehatan (2)

- Sabtu, 18 Juli 2020 | 09:06 WIB
SALAM SEHAT : Muhadam Fuad (kedua dari kiri) bersama rekan dan dua karyawannya memberikan salam kepada pengunjung, di caffe, Cocote Coffe Corner, Jalan TolreIskandar, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   Berdiri di akhir tahun 2019. Beberapa bulan kemudian, pandemi Covid-19 hadir di Kota Depok. Cocote Coffe Corner langsung mendapat ujian. Kini, mereka survive dengan menerapkan protokol kesehatan. Bangkit mengedepankan kenyamanan para pengunjung, milenial hingga dewasa. Laporan : Arnet Kelmanutu RADARDEPOK.COM - Temaram lampu dalam Cocote Coffe Corner membuat hangatnya pembicaraan. Tapi tidak boleh lama-lama. Akibat Covid-19, kafer dilarang buka sampai larut. Bahkan dulu, saat Covid-19 baru terjadi, sampai tutup sampai waktu yang lama. Muhamad Fuad kembali menjadi teman pembicaraan kali ini. Ia salah satu orang yang berpikir keras untuk tetap menjaga Cocote Coffe tetap berdiri memberikan kualitas andalan kafe miliknya bersama enam kawan lainnya. "Kita tutup hampir 3 bulan lebih, tentu berdampak. Baru buka lagi itu awal bulan Juli kemarin. Alhamdulilah kita tetap memberikan sentuhan rasa berbeda di setiap kopi bagi pengunjung," jelasnya dibangku bundar khas Cocote Coffe. Tak lama minuman kami, kopi susu andalan datang. Dinamakan Kosuwe. Saat menyeruput terasa rasa kopi susu yang enak, dengan rasa khas. Sekitar enam gelas disajikan. Dengan adanya pandemi, Cocote Coffe tetap mengedepankan kesehatan pengunjung, memberikan rasa aman satu dengan yang lain, menjadi hal paling utama, baik setiap karyawan yang selalu menggunakan sarung tangan serta masker, hingga memeriksa kesehatan tubuh pengunjung menjadi salah satu pemandangan di pintu masuk. "Semua kita perhatikan, kapasitas pengunjung kita batasi, menjadi setengahnya, sekitar 47 orang saja," lanjut Fuad dengan kaos oblongnya berwarna abu-abu. Ia juga harus meniadakan live music yang biasa selalu tersaji di hari sabtu dan minggu untuk menghibur setiap pengunjung agar menyatu dengan suasana tempat yang disajikan dengan baik oleh Cocote Coffe. Memang terdapat seperangkat alat musik akustik yang tersimpan rapih menjadi pajangan menarik karena belum bisa untuk dimainkan untuk melepas penat usai menjalankan aktifitas. Kopi habis, penawaran untuk nambah dilontarkan Fuad. Namun waktu yang terlarut malam menyudahi perbincangan malam itu. Tak rela rasanya beranjak dari tempat dengan kenyamanan yang teduh dan nyaman. (*)   Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X