EVAKUASI : Petugas PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat harus mengevakuasi layangan yang nyangkut di SUTET 500 kV Lengkong-Gandul. FOTO : UIT JBB FOR RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK - Lagi-lagi petugas PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat, harus mengevakuasi layangan yang nyangkut di Sutet 500 kV Lengkong-Gandul. Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), berhasil mengevakuasi layangan tanpa padam agar pasokan listrik tetap mengalir ke pelanggan.
Humas PLN Transmisi Jawa Bagian Barat, Arustie Utami mengatakan, bermain layang-layang memang asik, tapi harus diingat bahayanya kalau bermain dekat jaringan listrik. Selain akan mengganggu aliran listrik, yang bermain layangan juga dapat tersengat aliran listrik.
"Jika layanganmu tersangkut di jaringan listrik, akan ada orang-orang yang bertaruh nyawa demi listrik nyala. Merekalah Tim PDKB dan Tim Pemeliharaan Jaringan PLN diseluruh Indonesia," kata Dhini -sapaan akrab Arustie Utami- kepada Radar Depok, Minggu (19/07).
Sementara itu, GM PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB), Warsono mengingatkan, agar masyarakat lebih berhati-hati saat bermain layang-layang, khususnya jika bermain di dekat jaringan listrik milik PLN.
Pihaknya meminta, agar warga menjauh dari jaringan listrik milik PLN. Karena dapat membahayakan pemain, hingga mengakibatkan konslet listrik.
“Kalau bisa main layangannya menjauh dari jaringan listrik milik PLN,” kata Warsono.
Pasalnya, jika benang layangan menempel ke kabel milik PLN bisa membahayakan pemain, dan mengakibatkan gangguan.
“Biasanya kalau layangan yang besar, atau layangan hias menggunakan kawat kecil, kalau kena kabel PLN bisa mengalami gangguan, tidak mustahil si pemain juga bisa tersengat,” ucap Warsono.
Dia juga mengatakan, jika yang terkena adalah jaringan listrik Sutet, bisa mengakibatkan gangguan satu kota. “Kalau sutet yang kena itu lingkupnya lebih besar lagi, bisa satu kota padam,” jelas Warsono.
Meski tidak menggunakan kawat menggunakan benang biasa juga bisa mengakibatkan gangguan, layangan yang tersangkut di kabel milik PLN juga bisa menjadi sampah di kabel.
“Kalau nyangkut di kabel, kotor yang bersihkan ya kami juga petugas PLN,” tegas Warsono.
Dengan demikian ia meminta agar masyarakat lebih bijak melakukan permainan, khususnya layang-layang.
“Bukannya kami melarang, tapi kalau bisa menjauh dari sarana publik, seperti jaringan PLN,” tandas dia. (rd/rub)Jurnalis : Rubiakto (IG : @rubiakto)Editor : Pebri Mulya