CALON BCB : Rumah Asli Depok yang sedang dilakukan survei apakah layak menjadi BCB di Kota Depok. FOTO : RUBIAKTO/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Meski kegiatan wisata belum bisa berjalan normal. Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), terus bergerak mendata Benda Cagar Budaya (BCB) di Kota Depok. Rumah asli Depok di Kecamatan Bojongsari jadi sasaran TACB untuk dijadikan BCB baru. Menurut salah satu anggota TACB, Ratu Fara Diba. Saat ini pihaknya sedang mendata yang diduga benda cagar budaya di Kota Depok. "Untuk kegiatan pariwisata sepertinya belum boleh jalan, tapi kami tetap masih mencari dan mendata BCB di Kota Depok," kata Ratu Fara Diba kepada Radar Depok, Kamis (6/8). Dia mengatakan, TACB sedang melakukan kajian untuk beberapa objek yang diduga BCB, untuk kemudian direkomendasikan sebagai BCB di Kota Depok. Rumah asli Depok : Blandongan jadi sasaran dan kini tengah dilakukan penelitian. "Kami sedang meneliti Rumah Asli Kota Depok di Kecamatan Bojongsari. Dan beberapa bangunan masih menunggu surat balasan dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) ke pemilik," jelsnya. Menurutnya, ada beberapa yang masih menunggu jawaban dari pihak pemilik, keberatan atau tidak untuk dijadikan sebagai Benda Cagar Budaya Depok. Nantinya, BCB yang terdata akan dijadikan objek wisata heritage. "Sepertinya Disporyata Depok sudah buat rancangan kegiatannya beberapa minggu lalu. Mereka juga sudah survei ke beberapa bangunan dan situs yang sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Depok," ucapnya. Sementara, Camat Bojongsari, Dede Hidayat menyebut, memang keasli budaya Depok masih kental di Bojongsari. Jadi tak heran bila ada rumah asli Depok disini. Memang rumah yang ada di Kelurahan Duren Mekar itu sudah ada sejak dulu. Malah, semenjak dia kecil rumah tersebut sudah berdiri. Artinya, jauh sebelum dia lahir rumah Blandongan itu sudah ada. “Benar itu rumah asli Depok yang biasa disebut Blandongan. Kami siap jaga keaslianya demi meletarikan budaya Depok,” singkat camat.(rd/rub/hmi)   Jurnalis : Rubiakto, Fahmi Akbar Editor : Pebri Mulya