PELAYANAN : Walikota Depok, Mohammad Idris (kanan) memberikan potongan tumpeng kepada Ketua IDI Kota Depok, Sukwanto Gamalyono dalam acara peresmian layanan jantung di Rumah Sakit Hermina Depok, Rabu (26/08). FOTO : NIKEN/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Ditengah pandemi Covid-19 di Kota Depok, tenaga medis menjadi salah satu aktor dalam melakukan penanganan. Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, kerap menerima keluhan terkait insentif tenaga medis.
Ketua IDI Kota Depok, Sukwanto Gamalyono mengatakan, belum terbayarkan insentif tenaga medis dikarenakan dana covid dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum turunkan.
“Terkait aduan tenaga medis kami belum ada, namun untuk keluhan secara lisan ada,” ujar Sukwanto Gamalyono dalam acara peresmian layanan jantung di Rumah Sakit Hermina Depok, Rabu (26/08)..
Sukwanto Gamalyono mengungkapkan, IDI Kota Depok tidak mengetahui jumlah tenaga medis yang belum dibayarkan. Namun, Sukwanto Gamalyono menambahkan, insentif yang belum terbayarkan diperkirakan dari rumah sakit swasta. Dia memperkirakan hal itu dikarenakan rumah sakit swasta terkena dampak dari Covid-19 dibandingkan rumah sakit pemerintah.
Sukwanto Gamalyono menuturkan, dampak yang di rasakan rumah sakit swasta, yakni penurunan jumlah pasien. Dampak tersebut bukan hanya di rasakan dokter saja, tetapi juga tenaga perawat. Sehingga, berdampak pada penurunan pendapatan mencapai hingga 60 persen.
“Tapi berbanding lurus dengan apa yang kita lakukan,” terang Sukwanto Gamalyono.
PELAYANAN : Walikota Depok, Mohammad Idris (kanan) memberikan potongan tumpeng kepada Ketua IDI Kota Depok, Sukwanto Gamalyono dalam acara peresmian layanan jantung di Rumah Sakit Hermina Depok, Rabu (26/08). FOTO : NIKEN/RADAR DEPOK
Sukwanto Gamalyono menggambarkan, jika seorang dokter bedah tidak ada penanganan pasien akan berpengaruh pada pendapatannya. Contohnya, apabila dokter bedah mendapatkan Rp50 juta dalam sebulan, kemungkin pendapatan dokter tersebut hanya Rp10 juta hingga Rp15 juta. Begitupun dengan dokter spesialis lainnya karena semakin menurunnya jumlah pasien yang datang ke rumah sakit tersebut.
Sukwanto Gamalyono mengungkapkan, selain insentif keluhan yang IDI Kota Depok ditemukan juga yakni Doctor safety. Artinya perlindungan dokter sebagai tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19.
Sukwanto Gamalyono mencontohkan, keluhan seperti masker yang dinilai masih kurang. Bahkan, ada sejumlah rumah sakit 'angkat tangan' terkait keberadaan masker. Sedangkan, perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Sukwanto Gamalyono mengapresiasi hubungan antara IDI Kota Depok dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Ada beberapa kali kita ditinjau dilihat semua, bahkan dikasih prioritas jika ada yang terkena, begitupun tim medis bukan hanya tim dokter saja,” tutup Sukwanto Gamalyono. (rd/dic)
Jurnalis : Dicky Agung Prihanto
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB