RENCANA WIFI GRATIS : Warga melintas di depan Balai RW 02, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Selasa (1/9). Pemerintah Kota Depok rencananya akan memasang wifi gratis di 919 RW. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Ada kabar gembira. Bagi siswa yang selama ini kesulitan kuota internet saat belajar dari rumah (BDR). Pemerintah Kota Depok memberikan solusinya. Selasa (1/9). Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok pastikan setiap RW di Kota Depok tersalurkan internet.
Kepala Diskominfo Depok, Sidik Mulyono menjelaskan, sebulan lalu Diskominfo berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial perihal bantuan belajar. Khususnya, bagi pelajar yang tidak mampu. Dari koordinasi inilah akhirnya keluar program Belajar Dalam Jaringan (BDR), dengan dua rencana alternatif pemasangan wifi gratis.
Pertama, rencana pemasangan wifi berbasis wilayah RW (indoor). Totalnya, ada 919 RW di seluruh Depok. Dan kedua, rencana pemasangan regional wifi yang letaknya di luar ruangan (outdoor).
“Regional wifi ini cakupannya lebih luas, karena menggunakan monopol setinggi 20 meter yang dipancarkan 360 derajat dengan radius sekitar 100-200 meter,” katanya kepada Harian Radar Depok, Selasa (1/9).
Rencana pemasangan kedua jenis wifi tersebut akan diterapkan uji coba. Kedua jenis wifi ini memiliki kelemahan dan kelebihan. Wifi berbasis wilayah RW, rupanya tidak semua wilayah Depok sudah tercover dengan jaringan fiber optik (FO). Sehingga jika dilakukan pemasangan, pasti pihak penyedia membutuhkan waktu lebih lama membuat jaringan FO.
Mungkin saja, kata Sidik, mereka akan menggunakan sistem radio tanpa kabel. Masalahnya, jika ada cuaca buruk, koneksi internet akan terganggu.
“Apalagi akhir tahun biasanya ada masa peralihan musim, kan,” ujarnya.
RENCANA WIFI GRATIS : Warga melintas di depan Balai RW 02, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Selasa (1/9). Pemerintah Kota Depok rencananya akan memasang wifi gratis di 919 RW. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
Kemudian, sambung Sidik, wifi berbasis wilayah RW yang dipasang di dalam ruangan juga membuat warga berpotensi berkumpul. Dikhawatirkan bisa menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Maka dari itu, perlu adanya perlakuan khusus atau monitoring dari pihak wilayah, dalam hal ini RT/RW dan Lurah.
Wifi berbasis wilayah RW ini jenisnya Up To, seperti layanan yang biasa diberikan Indihome, First Media, dan lainnya, yang kecepatannya hanya sampai 20 Mbps.
“Password-nya juga, akan dibuat umum dan semua orang bisa tahu serta mudah dalam mengaksesnya,” jelasnya.
Sedangkan untuk regional wifi, warga bisa mengakses dari rumah masing-masing. Namun, kelemahannya, gelombang wifi ini mudah terganggu dengan adanya dinding yang membuat lemahnya signal. Sehingga warga sepertinya sesekali harus ke luar rumah. Regional Wifi ini jenisnya bisa dedicated, diatur tergantung kebutuhan, dan kecepatannya bisa sampai 100 Mbps. Password-nya juga akan dibuat khusus. Itupun memakai Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
Menurut rencana, hari ini (kemarin) baru akan dilakukan koordinasi kembali terkait hal tersebut melalui Webinar dengan Lurah, Camat dan dihadiri Walikota.
“Harapannya, dengan kebijakan ini, pembelajaran jarak jauh bisa difasilitasi,” bebernya.
Sementara, Lurah Gandul, Mursalim Saimin mengaku, sudah mendapatkan kabar akan ada wifi gratis dari Pemkot Depok. Saat ini dia sedang mendaftarkan lokasi mana yang akan menjadi titik wifi tersebut. Gandul sendiri akan mendapatkan 10 titik.
“Ketua RW harus benar-benar jeli dimana lokasi. Karena khawatir ada anak sekolah yang yang tidak mendapatkan BDR tersebut,” singkatnya.
RENCANA WIFI GRATIS : Warga melintas di depan Balai RW 02, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Selasa (1/9). Pemerintah Kota Depok rencananya akan memasang wifi gratis di 919 RW. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
Terpisah, warga Kelurahan Pengasinan, Siti Fatimah (56) mengaku, senang jika kebijakan BDR tersebut bisa segera terealisasikan. Jika ada fasilitas wifi gratis, dia sebagai orangtua sangat terbantu. Selama ini, anaknya yang masih sekolah di rumah sering minta dibelikan kuota data.
“Padahal, kondisi ekonomi saya sedang pas-pasan setelah ditinggal cerai suami,” ujarnya kepada Radar Depok, Selasa (1/9) sambil mengusap air matanya.
Kondisi pandemi covid-19 memang kadang tidak membuat banyak warga nyaman, tetapi setidaknya bantuan yang diberikan pemerintah, apapun bentuknya dapat membantu warga terus menjalani kehidupan. (rd/cr1)
Jurnalis : Yuniar
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB