BENTUK BAND : Franky Sadikin berfoto bersama personil Band Dirty Franky. FOTO : ISTIMEWA   Franky Kurniadi Sadikin, tidak hanya dikenal sebagai musisi handal yang jago membetot bass di atas panggung. Tetapi dia juga dikenal lewat karya-karya luar biasa yang dia tetaskan lewat audio musik maupun buku. Laporan : Indra Abertnego Siregar RADARDEPOK.COM - Franky mengambil sebuah gitar bass berdawai enam. Pria plontos itu memainkan sebuah pertunjukan solo instrumental yang begitu ciamik. Bagi franky, teknik-teknik yang rumit dalam permainannya itu hanyalah sebuah rutinitas pemanasan untuk melenturkan jari-jarinya. "Harus sering-sering latihan biar gak kaku," katanya selepas memainkan sebuah alunan musik jazz. Dia mengatakan, sepanjang karirnya bermusik, dia tidak hanya sekedar menjadi pengiring artis-artis besar. Dia sempat beberapa kali membuat peroyek band bersama teman-temanya. Tahun 2005, membentuk band instrumental bernama Tiga Mawarnih. Aliranya Jazz Fusion instrumental, lalu buat band bernama ganda campuran yang isinya hanya drum dan bass saja. “Dirty Franky band beraliran grunge," ungkapnya. Sampai sekarang, ucap Franky semua bandnya tersebut masih berjalan, hanya saja untuk tampil jadwalnya berbeda-beda tergantung event yang ada. "Rencananya tahun ini Tiga Mawarnih mau mengeluarkan album ke dua, di mana di album ini kita bakal mendaur ulang lagu musisi senior yang sudah berpulang," bebernya. BENTUK BAND : Franky Sadikin berfoto bersama personil Band Dirty Franky. FOTO : ISTIMEWA   Dia menjelaskan, selain menciptakan lagu dan membentuk band, dia juga sudah mempunyai karya berupa buku yang dicetak beberapa tahun lalu. Buku-buku tersebut, diberi nama teknik slap bass, dan solo slap bass, yang diterbitkan penerbit Grasindo dan Gramedia Pustaka Utaman. "Buku pertama berjudul teknik slap bass saya cetak satu edisi sebanyak 3.000 buku, dan kedua solo slap bass, saya cetak dua kali edisi dengan total 6.000 buku yang dicetak," tuturnya. (*)   Editor : Pebri Mulya