MACET : Setiap hari khususnya jam sibuk Jalan Raya Sawangan macet. Akibatnya sejumlah personel diterjunkan di pintu Tol Desari. FOTO : YUNIAR/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Siang hari memang bisa dikatakan lancar. Tapi, ketika pagi dan sore sampai malam, jangan sekali-kali mengharapkan  Jalan Raya Sawangan lancar jaya. Adanya pintu Tol Depok-Antasari (Desari) II, dinilai jadi biang kerok kemacetan tersebut. Warga Perumahan Maharaja, Supardi Hartono mengaku, setiap hari terjebak macet di pintu Tol Desari II. Dia berharap pemerintah memperlebar ruas jalan yang ada saat ini. “Setidaknya sebelum tol dibangun, pelebaran jalan didahulukan karena pendatang dari Jakarta yang bermukim di Sawangan sudah banyak dan tentu volume kendaraan meningkat,” tegas pria berusia 46 tahun ini. Mengakali kemacetan tersebut, Supardi harus berangkat subuh dan pulang agak malam. Menurutnya, hal ini dilalukan demi kebersamaan dengan keluarganya. “Anak saya sering mengeluh karena saya hampir tidak pernah bertemu . Saat dia bangun, saya sudah berangkat kerja dan saat dia tidur, saya biasanya belum sampai rumah,” tambahnya. Menimpali hal ini, Kasat Lantas Polres Metro Depok, Erwin Aras Genda menyebut, kemacetan yang terjadi setiap hari pada jam sibuk, seperti jam pulang kantor antara pukul 16:00-19:00 WIB. Kemacetan ini, kata dia, disebabkan karena tingginya volume kendaraan yang menggunakan exit off ramp Sawangan. Sehingga hal ini menyebabkan kapasitas jalan tidak seimbang. Tidak hanya itu, ada beberapa hambatan samping di sepanjang jalan Sawangan, yang menyebabkan laju kendaraan tidak maksimal. Demi meminimalisir kemacetan, sambung Erwin, dengan memaksimalkan ploting dan penempatan personel di wilayah tersebut. Dengan membuat pos baru setelah exit tol atau off ramp Desari-Sawangan. Serta menempatkan satu patwal piket 24 jam untuk memonitor titik tersebut. Lalu, personel juga akan ditempatkan di samping kemacetan Arco, Parung Bingung dan Tugu Batu yang menjadi titik hambat kemacetan. TERJEBAK KEMACETAN : Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat melintas di Jalan Raya Sawangan imbas dari pintu keluar Tol Depok-Antasari (Desari) Seksi II Brigif-Sawangan, Kamis (3/9). FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   “Kami akan mendorong pemerintah pusat, provinsi dan Kota Depok melalui forum lalu lintas segera merekomendasi andal lalin sesuai kajian Tol Desari, salah satunya pelebaran jalan,” ujarnya kepada Radar Depok, Kamis (3/9). Erwin mengaku, sudah berkoordinasi dengan pemkot Depok melalui forum lalu lintas serta bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membantu kemacetan di titik tersebut. Sementara, Lurah Rangkapanjaya, Kharisma Eka Putra yang juga berkantor berdekatan dengan gerbang tol Sawangan ini menuturkan, kemacetan ini lumrah terjadi pada jam sibuk. Itukan, merupakan jam warga berangkat dan pulang bekerja. Saat macet, memang kendaraan tidak henti-hentinya membunyikan klakson. Sehingga menyebabkan polusi suara. Namun, Kharisma mengaku hal ini tidak berdampak secara signifikan. “Pelayanan di kelurahan tetap tidak terganggu, karena memang sebelum dibangun tol, kondisi bising ini sering terdengar karena lokasi kelurahan sendiri letaknya ada di pinggir jalan,” ujarnya kepada Radar Depok. Untuk tetap membantu warganya dapat terlayani dengan baik, khususnya akses keluar-masuk kelurahan. Kharisma mengatakan, ada petugas perlindungan masyarakat (linmas) yang bergantian melakukan mobilisasi warga, yang ditempatkan di gerbang kelurahan. (rd/cr1)   Jurnalis : Yuniar Editor : Pebri Mulya