Senin, 22 Desember 2025

Jalan Raya Muchtar Sempit, Jadi Bikin Macet

- Jumat, 11 September 2020 | 09:17 WIB
MACET : Tampak ruas jalan sekitar pintu tol Desari II cukup padat dengan kendaraan. FOTO : YUNIAR/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Kemacetan yang kerap terjadi di pintu tol Depok-Antasari (Desari) II cukup membuat was-was para pengendara, terutama pada saat jam kerja. Menyikapi hal ini, Anggota DPRD Kota Depok Nurdin Al Ardisoma menilai, bahwa masalah utama kemacetan di ruas tersebut terletak di Jalan Raya Muchtar yang terlalu sempit. “Seharusnya seperti pertigaan Parung Bingung, Tugu, dan Pasar Kemiri itu jalannya lebih dulu diperluas, sehingga bisa mengurangi kemacetan,” ujar Nurdin kepada Radar Depok, beberapa waktu lalu. Nurdin menuturkan, pembangunan tol Desari II sudah sangat tepat dan bermanfaat. Ia berharap, ruas tol selanjutnya ke arah Citayam cepat terealisasi dan bisa mengurangi kemacetan. “Semoga pengendara yang tujuannya ke wilayah perbatasan Depok-Bogor bisa keluar di pintu tol,” jelasnya. Sementara itu, Direktorat Teknik dan Operasi PT. Citra Waspphutowa, Widijanto mengatakan, pembangunan tol ini sebenarnya sudah ada laporan Andalalin, khusus seksi 2 (Brigif-Sawangan) yang berkenaan dengan situasi lalu lintas di koridor Jalan Raya Sawangan. “Jika ada kemacetan, akan dijadikan rekomendasi upaya penanganan sesuai tugas, peran, dan tanggung jawab sejumlah pihak,” ucapnya. Pihak yang ia maksud di antaranya, Kementerian PUPERA, Pemkot Depok, Badan Usaha Jalan Tol PT. Citra Waspphutowa, pengguna jalan tol, maupun pengguna non jalan tol. “Tol Desari setelah dioperasikan sampai Sawangan ini, juga akan dilanjutkan dengan seksi Sawangan-Bojong Gede (wilayah administrasi Kabupaten Bogor), sesuai penugasan dan perjanjian dengan pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT),” tuturnya. MACET : Tampak ruas jalan sekitar pintu tol Desari II cukup padat dengan kendaraan. FOTO : YUNIAR/RADAR DEPOK   Ia mengklaim, perihal kemacetan yang terjadi di jalan Raya Sawangan dan ruas jalan yang lain dalam jaringan jalan wilayah Kota Depok itu juga disebabkan laju pertumbuhan kendaraan bermotor (pribadi) yang tidak seimbang, atau tidak diikuti dengan penambahan kapasitas jalan yang tersedia. “Solusinya masyarakat bisa menggunakan moda transportasi  umum selain kendaraan pribadi, atau memilih rute perjalanan non tol. Dan memperhatikan informasi situasi lalu lintas terkini melalui media radio, media massa, papan informasi ataupun aplikasi navigasi,” pungkasnya. (rd/cr1)   Jurnalis : Yuniar Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X