GEDUNG TINGGI : Sejumlah gedung perkantoran dan apartemen yang berada di kawasan Jalan Margonda Raya, Kota Depok. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok mengkhawatirkan penyebaran virus Korona (Covid-19) terjadi di klaster rumah makan dan perkantoran, Selasa (15/09).
Ketua Satgas Covid-19 IDI Kota Depok, Alif Noeriyanto mengatakan, semenjak adanya relaksasi PSBB di Jakarta, saat relaksasi banyak rumah makan yang dibuka dan perkantoran yang dibuka. Hal itu menjadikan pergerakan orang dari Depok ke Jakarta yang mencapai sekitar 60 persen, dikhawatirkan terjadi penularan Covid-19.
“Klaster yang mengkhawatirkan itu kan klaster rumah makan kan dan perkantoran,” ujar Alif Noeriyanto.
Alif Noeriyanto menjelaskan, kasus peningkatan Covid-19 di Kota Depok mengalami peningkatan, namun hingga saat ini masih dapat ditangani. Namun, rata-rata Bed Occupancy Rate (BOR) sudah di atas 80 persen di rumah sakit, tetapi masih dapat untuk meng-handle pasien.
Alif Noeriyanto mengungkapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama tenaga kesehatan di Kota Depok sedang melakukan swab test massal. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab test tersebut, apabila banyak yang positif, akan disiapkan backup plan untuk isolasi pasien OTG, sehingga memang harus dipikirkan lebih lanjut.
Alif Noeriyanto mengakui, tengah khawatirkan soal angka yang cukup meningkat signifikan dari teman yang diswab test massal di puskesmas, sekitar 800 orang. Apabila hasilnya positif akan menyiapkan ruang isolasi. Tren yang masuk rumah sakit saat ini gejalanya sedang dan berat.
Terkait rasio kematian di Kota Depok yang kecil di Jawa Barat, namun jumlahnya meningkat signifikan, Jadi, dari pemerintah dan rumah sakit harus siaga mengantisipasinya. Namun, peningkatan kasus terkait dengan kesadaran masyarakat dan edukasi yang menjadi masalah.
“Kita kan penduduknya heterogen dan ini memang yang agak susah,” terang Alif Noeriyanto.
GEDUNG TINGGI : Sejumlah gedung perkantoran dan apartemen yang berada di kawasan Jalan Margonda Raya, Kota Depok. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
Untuk itu, lanjut Alif Noeriyanto, Satgas IDI Kota Depok bersama seluruh stake holder harus lebih memperketat dan menerapkan aturan yang sudah disepakati. Edukasi yang diberikan kepada masyarakat harus lebih tajam, namun apabila ketat tetapi edukasinya tidak ada dinilai susah. Selain itu, tidak hanya diperkuat di rumah sakit, karena rumah sakit merupakan benteng terakhir atau bagian hilir. Alif Noeriyanto meminta Satgas RW dapat terus bergerak memberikan edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan di garda terdepan.
Alif Noeriyanto menghimbau, masyarakat tidak panik apabila dilingkungan sekitar terdapat pasien Covid-19, masyarakat dapat segera melakukan pengetatan lingkungannya, serta tidak mengucilkan orang yang positif dan yang terpapar mau mengakui kepositifannya. Masyarakat dapat memberikan dukungan moril serta memberikan perlindungan di sekitar keluarga yang positif.
“Diperkuat menghilangkan stigma dan memperkuat kebersamaan,” tutup Alif Noeriyanto. (rd/dic)
Jurnalis : Dicky Agung Prihanto
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB