MENINJAU : Pemerintah Kota Depok melalui Disporyata saat melihat Situs Makam Keramat Sambi didampingi pengurus Keramat Sambi, Ahmad Sastra, beberapa waktu lalu. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Keberadaan situs Makam Keramat Sambi yang ada di dalam mega proyek pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), memunculkan kekhawatiran terkena gusuran.
Laporan : Arnet Kelmanutu
RADARDEPOK.COM - Setelah sebelumnya berbincang dengan orang tua yang menjadi keturunan kelima Mpi Siun, kali ini Radar Depok ditemani pengurus Situs Makam Keramat Sambi yang juga keturunan Mpi Siun, yaitu Ahmad Sastra.
Ahmad Sastra tak memungkiri, makin bergulirnya waktu, kebudayaan sendiri semakin tak terlihat 'menarik'. Tingkat kepedulian pun menurun, tak hanya dari masyarakat saja, bahkan dari pemerintah yang tidak terlalu memperhatikan keberadaan Keramat Sambi, dan menjadi salah satu leluhur bagi Kota Depok.
"Kekhawatiran ada. Takut tergerus zaman pasti. Apalagi budaya asing makin merajalela, sehingga budaya yang jadi jati diri mulai tak begitu menarik," ungkap Ahmad dengan pakaian tradisi ala betawi.
Namun buatnya, itu justru memberikan spirit tersendiri, agar terus berjuang melestarikan kebudayaan. Mulai dari pelatihan pencak silat, seni tari, dan belajar kebudayaan terus dilakukannya bersama yang lain. Salah satunya, mendirikan Pandepokan Satria Muda Betawi di lokasi Keramat Sambi.
Momok paling menakutkan bagi Keramat Sambi bukan hanya gerusan zaman modern, melainkan alat berat yang ada di proyek pembangunan tepat berada di belakang lokasi makam tersebut. Ancaman gusuran menjadi mimpi buruk bagi mereka yang selalu setia melestarikan makam leluhur tersebut.
"Jujur saja, digusur gara-gara pembangunan yang kita takutkan. Kita masih berjuang agar makam tidak digusur. Berdoa dan berikhtiar selalu dilakukan," papar Ahmad di selasar Keramat Sambi yang rindang akan pepohonan.
MENINJAU : Pemerintah Kota Depok melalui Disporyata saat melihat Situs Makam Keramat Sambi didampingi pengurus Keramat Sambi, Ahmad Sastra, beberapa waktu lalu. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Sebagai penerus keturunan dari leluhurnya, Ahmad dengan peci hitam khas betawinya, tak patah semangat. Sowan ke pemerintah dan ke anggota dewan terus dilakukan, meminta Keramat Sambi dipertahankan sebagai cagar budaya Kota Depok.
Tentunya, saat naik status menjadi cagar budaya, keberadaan Keramat Sambi akan terus terjaga dan lestari, terlebih dengan adanya pendidikan tentang kebudayaan. (*)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB