Senin, 22 Desember 2025

Damkar Depok Berharap Ada Prioritas

- Jumat, 25 September 2020 | 09:56 WIB
ILUSTRASI : Sejumlah petugas pemadam kebakaran Kota Depok berusaha memadamkan api yang melahap salah satu pabrik di kawasan Kecamatan Sukmajaya. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Depok menyatakan, akan selalu siap menghadapi bencana yang datang. Seperti kebakaran, banjir, dan longsor. Bagi mereka keselamatan masyarakat menjadi hal utama. Kabid Operasional Damkar Kota Depok, Welman Naipospos mengaku, meski dipandang sebelah mata dari setiap kebijakan Pemkot Depok, dan selalu mengesampingkan komponen penting saat personel beraksi. “Tentu kami selalu siap setiap saat. Tapi jujur, pemerintah saat ini tidak menjadikan Damkar sebagai prioritas. Padahal tugas kami mulia, menyelamatkan masyarakat. Banyak komponen kami yang belum terpenuhi jauh dari standar," tutur Welman kepada Radar Depok, Kamis (24/09). Dibeberkan Welman, ada lima hal penting yang sudah sewajibnya dipikirkan pemerintah. Pertama, soal Sumber Daya Manusia (SDM) alias personel dari segi jumlah personel yang kurang. Serta peningkatan pelatihan, dan tahun ini tidak dapat terlaksana karena adanya anggaran pemangkasan untuk pandemi covid-19. Sehingga tahun ini tidak ada peningkatan pelatihan bagi personel. "Setiap tahun kami selalu ada pelatihan untuk personel. Tapi sekarang tidak ada, sehingga kemampuan personel kurang," ungkapnya. Hal kedua yang tidak kalah penting adalah perlengkapan serta peralatan, baik untuk personel maupun armada kebakaran. Perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) yang safety, sesuai standar penyelamatan saat kebakaran belum dimiliki Damkar Depok. Sehingga nyawa petugas selalu menjadi ancaman ketika mengevakuasi korban kebakaran. Lalu, armada mobil tangga untuk memadamkan api di gedung pencakar langit. Mengingat jumlah gedung tinggi sudah banyak diberbagai wilayah. Salah satunya di Margonda, Cimanggis, dan beberapa wilayah lain. Sehingga jika terjadi kebakaran di gedung tinggi harus di back-up dari DKI Jakarta, seperti contoh kejadian di gedung Cinere Belleveu beberapa waktu lalu. ILUSTRASI : Sejumlah petugas pemadam kebakaran Kota Depok berusaha memadamkan api yang melahap salah satu pabrik di kawasan Kecamatan Sukmajaya. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   "Tahun lalu sudah dianggarkan, tapi tidak tahu kenapa saat sudah dianggarkan justru gagal lelang. Akhirnya sampai sekarang belum punya mobil tangga pemadaman. Padahal itu sangat penting sekali," beber Mantan Kabid Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Kota Depok ini. Tak hanya minim akan perlengkapan dan peralatan pemadam kebakaran. Dinas yang juga membidangi penyelamatan ini, diterangkan Welman, sangat minim perlengkapan dan personel bidang Rescue, sehingga harus menjadi perhatian Pemerintah. Pasalnya, personel selalu bergerak di bidang bencana maupun non bencana. Ini menjadi hal penting yang ketiga. Dilanjutkannya, poin keempat adalah sumber air yang kerap menjadi masalah saat pemadaman sehingga sering api menjalar ke sekitar. Ia meminta agar pemerintah dapat menciptakan sumber air melalui beberapa cara, seperti memanfaatkan air tanah atau air hujan dengan membangun ground tank alias sumur di setiap Kecamatan, Kelurahan, jika perlu sampai pada tingkat kantor RT RW. "Bisa juga manfaatkan air permukaan seperti Situ, denganembuat intake atau terminal air. Jadi kalau ada kebakaran, personil tidak khawatir soal sumber air," katanya. Lalu yang terakhir, poin penting kelima adalah, mengedukasi keikutsertaan masyarakat sekitar untuk berupaya terlebih dahulu memadamkan api sebelum petugas datang agar tidak terjadi kebakaran yang merambat ke sekitar. Caranya, dengan membangun pompa air darurat kebakaran di setiap lingkungan. Sementara, terkait kesiapan bencana, Kepala Bidang Penaggulangan Bencana Damkar Kota Depok, Denny Romulo Hutauruk menegaskan, bahwa pihaknya tidak tinggal diam di saat musim hujan seperti ini. Diantaranya, mempersiapkan lubang biopori atau lubang penyerapan air hujan, melakukan pengerukan pada kali, situ, dan saluran air. ILUSTRASI : Sejumlah petugas pemadam kebakaran Kota Depok berusaha memadamkan api yang melahap salah satu pabrik di kawasan Kecamatan Sukmajaya. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   "Satgas selalu siap saat untuk membantu masyarakat, dengan cara yang saya katakan tadi," ucap Denny. Tak berhenti sampai di situ, sosialisasi kepada masyarakat bagi yang kediamannya berdekatan dengan sungai atau kali untuk selalu waspada, juga selalu disampaikan pemerintah. Sebab, saat curah hujan tinggi, bencana bisa terjadi kapan saja dengan waktu yang tidak terduga. "Setidaknya sosialisasi dapat mengurangi kerugian, jika terjadi bencana. Dan masyarakat sudah punya kesiapan sejak dini, kalau hujan turun dengan deras" tutupnya. (rd/arn)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X