BANGGA : Arief Syarifudin saat meraih juara Lomba Cipta Lagu Corona tingkat Nasional, yang diadakan Kementrian Kesehatan RI bersama Satgas Covid 19 Nasional, di Gedung RRI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta. FOTO : ISTIMEWA   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Nama Kota Depok kembali harum di kelas nasional. Minggu (27/9), Arief Syarifudin dan Mohamad Seno menjuarai Katergori Lirik Terbaik dalam Lomba Cipta Lagu Corona (LCLC) Nasional. Lomba yang dinisiasi Kementrian Kesehatan RI bersama Satgas Covid 19 Nasional berlangsung di Gedung RRI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta. "Kami membuat lagu tersebut awalnya hanya mengkampanyekan, lewat medsos tentang kewaspadaan corona pada masyarakat," ungkap Arief Syarifudin kepada Radar Depok, Minggu (27/09). Sejak itu, kata Arief, dia bersama dengan Mohamad Seno mendapat tawaran untuk mengikuti lomba yang berhasil dijuarainya tersebut. Hal ini, berawal ada yang mengajak mereka untuk ikut lomba cipta lagu. Dan akhirnya menang jadi lirik terbaik. Proses membuat lagunya terbilang singkat hanya 1 hari saja. "Judul lagunya, Kan Indah Pada Waktunya. Kami menciptakan satu hari," lanjutnya. Arief membeberkan, lagu karangannya itu akan digunakan pemerintah untuk mengampanyekan bahaya Covid-19, agar masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan. "Lagu ini akan dipakai oleh pemerintah untuk terus mengkampanyekan kewaspadaan bahaya Korona ke seluruh pelosok tanah air," bebernya. Meski demikian, Arief menyebut, bersama dengan Mohammad Seno akan terus berkarya melalui bakat yang dimilikinya, terkhusus untuk mengharumkan nama Kota Depok. BANGGA : Arief Syarifudin saat meraih juara Lomba Cipta Lagu Corona tingkat Nasional, yang diadakan Kementrian Kesehatan RI bersama Satgas Covid 19 Nasional, di Gedung RRI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta. FOTO : ISTIMEWA   "Kami berdua setelah ini tetap akan terus berkarya menciptkan terus lagu2 terbaik sekaligus mengangkat nama baik Depok," tutup Arief. Seperti diketahui, dalam ajang bergengsi yang diikuti Arief dan Seno itu mendapat penilaian langsung dari beberapa artis ternama seperti Dewi Yul, Bens Leo, Hetty Koes Endang, Dwiki Darmawan dan Hendro Saki. (rd/arn)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu Editor : Pebri Mulya