Senin, 22 Desember 2025

Tawuran dan Tewas Satu, Pengamat : Kurangnya Kontrol PJJ

- Jumat, 2 Oktober 2020 | 18:59 WIB
Pengamat Anak di Kota Depok, Retno Wijayanti.   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Terjadinya tawuran yang menewaskan satu orang korban di Kota Depok, mendapatkan perhatian dari pengamat anak di Kota Depok, Retno Wijayanti. Menurutnya, masih ada sejumlah faktor dan pengawasan yang harus dilakukan. Retno Wijayanti mengatakan, masih ditemukannya anak tawuran, walaupun ditengah masa pandemi virus Korona (Covid-19) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Menurutnya, masih ada serangkaian pola asuh yang harus dilakukan baik pendidikan maupun pergaulan di masyarakat. “Semuanya tidak ujug-ujug terjadi, karena masih ada serangkaian yang harus dibenahi,” ujar Retno Wijayanti kepada Radar Depok, Jumat (02/10). Retno Wijayanti menjelaskan, apabila diduga tawuran tersebut dilakukan pelajar, berarti kontrol PJJ melemah. Kontrol dari sekolah yang selama ini membingkai anak dengan pendidikan karakter mengalami pelemahan. Untuk itu, seharusnya orang tua menguatkan pendidikan karakter anak dalam masa PJJ. Namun, apabila orang tua tidak siap menjadi pengasuh utama, maka dapat menimbulkan kontraproduktif. Retno Wijayanti mengungkapkan, dibutuhkan optimalisasi fungsi keluarga dalam pemenuhan hak anak, yakni hak pendidikan dalam melakukan pendampingan saat PJJ. Selain itu, orang tua dapat memenuhi hak anak guna mendapatkan kasih sayang, salah satunya dalam mengawal tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia. Retno Wijayanti menjelaskan, saat anak memasuki usia remaja banyak yang mencari ilmu dengan cara otodidak. Kebutuhan tersebut perlu kehadiran Pemerintah, menjadi penting untuk keluarga yang tidak mampu secara mandiri memperoleh ilmu. Pengamat Anak di Kota Depok, Retno Wijayanti.   Retno Wijayanti menuturkan, peran para tokoh agama dan masyarakat menjadi strategis untuk secara bersama melakukan upaya edukasi personal. Untuk itu diperlukan sebuah kebijakan yang berkelanjutan dalam pembangunan, berbasis kepentingan keluarga. “Semua tidak bisa diselesaikan secara instan,” terang Retno Wijayanti. Retno Wijayanti mengungkapkan, penyelesaian dapat dilakukan secara eksplisit melalui program Kota Ramah Keluarga dan secara implisit melalui bidang ekonomi melalui penguatan UMKM yang menguatkan ekonomi keluarga. Dengan memberikan dan memfasilitasi sesuai program ramah keluarga, memberikan kesempatan orang tua lebih intens berinteraksi dengan keluarga. “Kembali lagi sesuai peran dam fungsinya secara benar, dengan begitu anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik, dalam lingkungan yang melindunginya hingga saat dewasa bisa berdaya guna untuk diri sendiri, kelarga, masyarakat, dan bangsa,” tutup Retno Wijayanti. (rd/dic)   Jurnalis : Dicky Agung Prihanto Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X