DETEKSI KESEHATAN : Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, H Asnawi saat menyerahkan pot tes urine kepada petugas, dalam kegiatan tes urine bagi guru Madrasah dan Pesantren, di Kantor Kemenag Kota Depok, Kawasan GDC, Kecamatan Cilodong, Kamis (08/10). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok melakukan tes urine kepada 20 pegiat antinarkoba, yang berasal dari guru Madrasah dan pengurus Pesantren di Kota Depok, berlangsung di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, Kamis (8/10). Hasil dari tes urine tersebut dinyatakan negatif dari konsumsi zat bahaya narkoba.
Langkah tersebut agar mengetahui kesehatan para pegiat antinarkoba, sekaligus mengedukasi murid dan santri.
Kepala Seksi (Kasie) Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Depok, Rina Astuti menerangkan, bahwa pihaknya terus mempersempit ruang gerak pengedar serta pemakai sesuai kebidangannya dengan terus menggandeng simpul-simpul masyarakat untuk terus menyebar pemikiran positif agar terhindar dari ancaman penyalahgunaan narkoba.
"Ini bentuk monitoring evaluasi para pegiat antinarkoba, dan bentuk menerapkan P4GN dalam penyalahgunaan narkoba," ungkap Rina kepada Radar Depok.
Dilanjutkannya, Meski tengah pandemi kita juga selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sangat ketat segala kegiatan berlangsung. Termasuk salah satunya tes urine anggota lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
BNN terus berupaya melibatkan banyak elemen masyarakat dalam membentuk pegiat-pegiat antinarkoba yang tersebar di berbagai penjuru, termasuk dalam instansi pemerintahan untuk turut serta mencegah bahaya narkoba di lingkungan masyarakat.
"Narkoba musuh semua orang bahkan pemerintah. Untuk itu mari perangi narkoba bagi generasi muda, yang berprestasi dan lebih baik," paparnya.
DETEKSI KESEHATAN : Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, H Asnawi saat menyerahkan pot tes urine kepada petugas, dalam kegiatan tes urine bagi guru Madrasah dan Pesantren, di Kantor Kemenag Kota Depok, Kawasan GDC, Kecamatan Cilodong, Kamis (08/10). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Senada, Kepala Kemenag Kota Depok, H Asnawi menegaskan, pencegahan narkoba di kalangan santri dapat terhindar, lantaran dalam ajaran ilmu Fiqih yang selalu diajarkan sudah membuat banyak hal. Salah satunya mendukung jaga akhlak santri jauh dari narkoba.
Namun, dilanjutkannya, melatih para guru untuk mengenali bahayanya narkoba wajib dilaksanakan, mengingat mereka adalah teladan bagi murid maupun santri. Sehingga hal ini patut dilakukan seluruh guru."Kami sangat mendukung betul pembentukan ini, sebelumnya juga ada hal serupa, melatih tenaga pengajar di Hotel Bumi Wiyata beberapa waktu lalu," terang Asnawi kepada Radar Depok.
Hal ini juga penting dalam mengantisipasi penyebaran bahaya narkoba di pesantren atau madrasah agar para siswa dapat diedukasi guru mereka. Kemenag pun mengapresiasi penggiat antinarkoba, mereka menjadi ujung tombak upaya pencegahan tindakan preventif dalam mengedukasi anak anak.
"Pencegahan sangat baik bila dilakukan sedini mungkin. Alhamdulillah tidak pernah ada kejadian di pesantren atau madrasah. Ini harus terus berkembang," tegasnya.
Menurut Asnawi, kegiatan yang penting untuk masa depan generasi bangsa, sudah sepatutnya dianggarkan dari pemerintah agar semua bidang berjalan maksimal. Sehingga ke depan, tidak hanya pembentukan pegiat antinarkoba, tapi lebih dari pada itu.
"Misalnya, kita buat posko untuk lokasi pendidikan. Kalau di pesantren ada PIP, yang melibatkan santri atau pengurus pelajar yang senior, agar bisa bergerak secara simultan, edukasi terus menerus biar efektif," tegasnya.
DETEKSI KESEHATAN : Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, H Asnawi saat menyerahkan pot tes urine kepada petugas, dalam kegiatan tes urine bagi guru Madrasah dan Pesantren, di Kantor Kemenag Kota Depok, Kawasan GDC, Kecamatan Cilodong, Kamis (08/10). FOTO : ARNET/RADAR DEPOK
Ia pun menyarankan, agar menangani narkoba harus dari hulu sampai hilir. karena banyak faktor yang membuat penyalahgunaan narkoba terjadi. Sehingga nilai agama perlu diperhatikan, pola pikir harus diubah, biar pencegahan bisa berjalan baik.
"Edukasinya dengan pendekatan agama, jelaskan dengan dalil dalil beserta alasannya. Insha Allah efektif," tutup Asnawi. (rd/arn)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB