UNIK : Seniman Badut, Andra, menyesuaikan diri di masa Pandemi Covid-19 dengan menggunakan face shield saat tampil di acara ulang tahun. FOTO : ISTIMEWA
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Pandemi Covid-19 telah membuat sebagian besar para seniman kehilangan mata pencahariannya. Salah satunya seniman badut. Kebijakan pemerintah yang tidak mengizinkan orang untuk berkumpul, dan mengadakan acara menjadi salah satu penyebab 'matinya' para seniman badut di masa Pandemi Covid-19.
Ketua komunitas Badut Depok, Andra mengatakan, masa Pandemi Covid-19 adalah masa-masa tersulit dia dan teman-temannya selama belasan tahun menjadi seniman badut. Semenjak masa pandemi banyak orang yang lebih memilih mengadakan acara secara privasi bersama keluarga inti saja. Dan tanpa mengorder seniman badut.
“Dalam komunitas kami ada dua orang perempuan dan enam pria. Kami pun merasakan hal yang sama. Yaitu sama-sama susah mendapat job saat Pandemi Covid-19,” ujarnya kepada Radar Depok, Minggu (18/10).
Dia mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 hadir di Indonesia, tiap weekend dia mendapat 20 orderan per minggunya.
“Biasanya di weekend seramai itu orderan. Tapi semenjak pandemi hanya dapat satu atau dua orderan per minggunya,” tuturnya.
Awal pandemi dia dan kawan seniman badut lainnya mengaku tidak mendapat orderan sama sekali.
“Selama empat bulan di awal pandemi kami semua tidak mendapat job sama sekli, sampai saya sendiri juga beralih profesi jadi buka warung demi menyambung hidup,” tambahnya.
UNIK : Seniman Badut, Andra, menyesuaikan diri di masa Pandemi Covid-19 dengan menggunakan face shield saat tampil di acara ulang tahun. FOTO : ISTIMEWA
Seiring berjalannya waktu, saat pemerintah sudah memberikan izin untuk masyarakat mengadakan kegiatan atau acara, Andra dan seniman badut lainnya mulai menyesuaikan diri untuk tampil di depan umum saat masa Pandemi Covid-19.
Dia tetap menerapkan protokol kesehatan selama menjalani tugasnya menjadi seniman badut. Seperti menggunakan face shield, mencuci tangan di tempat acara, dan menjaga jarak. ia juga selalu menjaga kebersihan dari kostum badut yang dikenakan. Dengan cara mencuci tiap kostum yang dia pakai selepas acara. Hal tersebut dilakukannya demi menjaga dia dan para tamu yang hadir.
“Hal yang saya lakukan biasanya memberitahu customer agar lapor ke satgas Covid-19 jika akan ada acara. Harus sedia handsanitizer dan juga membatasi jumlah orang yang akan hadir di acara tersebut,” jelasnya.
Sampai detik ini dia mengaku belum pernah mendapat bantuan.
“Saya sih berharap pandemi Covid-19 ini cepat berakhir. Agar perekonomian saya dan teman badut lainnya kembali normal,” tutupnya. (rd/cr3)
Jurnalis : Putri Disa
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB