Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Atlet Disabilitas Kota Depok : Gagal Ikut Asian Games Lebih Pilih UN (1)

- Rabu, 23 Desember 2020 | 09:29 WIB
ATLET : Muhammad Faisal saat ditemui di kegiatan NPCI Kota Depok, di Hotel Bumi Wiyata Depok, beberapa waktu lalu. FOTO : PUTRI/RADAR DEPOK   Terlahir berbeda dengan orang lain bukan alasan, bagi mereka tidak melakukan hal seperti biasa. Salah satunya, penyandang disabilitas. Hidupnya yang memang terbatas, dijadikannya sebagai sebuah anugerah dari Tuhan. Laporan: Putri Disa Kiftiani RADARDEPOK.COM - Pukul sekitar 14:00 WIB siang Selasa (22/12) di Rumah Sakit Hermina Depok. Muhammad Faisal dari kejauhan sedang menuruni anak tangga, yang tak jauh dari lobby utama rumah sakit. Di tengah lalu lalang orang yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, tak sulit mengenali Faisal. Pria tersebut menggunakan topi, jaket, dan juga masker. Berjalan layaknya orang yang tak memiliki kekurangan dalam penglihatan. Faisal menapaki menuju kursi kosong di pinggiran lobby rumah sakit. Sepertinya, Faisal sudah hafal dengan lingkungan tersebut, yang juga tempatnya kerja. Tak lama setelah duduk bersama, Faisal memulai berbagi pengalamannya sambil membenarkan posisi duduknya, agar lebih sempurna. Setelah dirasa sudah cukup nyaman, Faisal bercerita mengenai masa awal saat dia menjadi atlet. Pada tahun 1988, tepat kelas 2 SMP. Sebagaimana remaja pada umumnya, Faisal tetap bersekolah dan menuntut ilmu. Walau, tempatnya berbeda dengan anak lainnya. Dia bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berada di Karang Tengah Jakarta Selatan. Saat itu, jarak sekolah dengan rumahnya tak terlalu jauh. Pasalnya, rumahnya terletak di Pondok Labu Jakarta Selatan. Selain bersekolah mempelajari pelajaran biasa, Faisal juga diajarkan berbagai olahraga dan seni. Berkat pelajarannya yang di dapat di sekolah, nyatanya Faisal mendapat ilmu tersebut dengan baik. Sampai akhirnya pada kelas 2 SMP, Faisal mengikuti perlombaan khusus disabilitas di Malang Jawa Timur. Yang diikutinya saat itu ada lima cabang olahraga sekaligus. “Lima cabang itu ada lempar cakram, tolak peluru, lompat jauh, catur, dan tenis meja. Saya ikut kelima itu,” ujarnya sambil tertawa kecil. Dari perlombaan tersebut, Faisal membawa dua medali emas yang sampai sekarang medalinya masih tersimpan rapi di rumahnya. Dua medali tersebut diraih dari tenis meja dan lempar cakram. ATLET : Muhammad Faisal saat ditemui di kegiatan NPCI Kota Depok, di Hotel Bumi Wiyata Depok, beberapa waktu lalu. FOTO : PUTRI/RADAR DEPOK   Sambil kembali membenarkan posisi duduknya, Faisal kembali mengingat-ingat penyesalannya di masa lalu. Yaitu, sempat menolak untuk menjadi bagian dari Asian Games 1989 yang dilaksanakan di Kobe, Jepang. Faisal sudah mengikuti latihan di Solo saat itu selama tiga bulan. Guna persiapan ke Jepang. Namun, karena bentrok dengan Ujian Nasional, Faisal pulang kembali ke Jakarta. “Namanya masih anak-anak jadi pasti ada perasaan takut saat itu. Dan lebih memilih ikut ujian,” tutupnya. (*)   Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X