Senin, 22 Desember 2025

Pembagian Banprov dapat Sorotan dari DPRD Kota Depok

- Senin, 28 Desember 2020 | 09:01 WIB
LANGGAR PROKES : Antrian masyarakat di salah satu kelurahan saat hendak mengambil Banprov, yang terlihat jelas mengabaikan protokol kesehatan. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Penyaluran Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat yang disalurkan di kantor Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, mendapat kecaman keras dari Komisi D DPRD Kota Depok. Terlebih salah nyawa melayang akibat berencana mengambil bantuan tersebut. "Jelas saya mengecam keras. Itu telah melanggar protokol kesehatan yang selama ini kita sosialisasikan. Bahkan sampai ada seorang nenek meninggal karena pembagian tersebut," tegas Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok, Rudi Kurniawan. Minggu (27/12). Ia menyayangkan, buntut dari penyaluran yang dilakukan di kantor kelurahan. Meski memang, dari korban ada faktor sakit bawaan, Namun, proses penyaluran hingga mengantre menjadi salah satu pemicu kejadian tersebut. "Kalau saja penyaluran tidak seperti itu dilakukan kemungkinan tidak akan terjadi, karena faktor kelelahan menuju kelurahan membuat sakit yang di miliki ibu tersebut terjadi," ungkapnya. Dirinya mempertanyakan kenapa penyaluran dilakukan dengan mengumpulkan banyak kerumunan yang seharusnya bantuan tersebut bertujuan, agar masyarakat terpenuhi kebutuhannya di tengah pandemi. Padahal penyaluran secara rumah ke rumah atau di bagikan ke setiap Ketua RT, hal tersebut dinilainya jauh lebih baik untuk mengurai kerumunan masyarakat yang dapat berpotensi menyebarkan satu dengan yang lain. "Ini aneh kenapa jadi disalurkan di kantor kelurahan. meski penyaluran dibuat per kloter setiap RW, tentu di lapangan kenyataannya lain," paparnya kepada Radar Depok. Terpisah, Plt Camat Tapos, Anwar Nasihin membenarkan kejadiab tersebut, namun dipastikan kejadian tersebut akibat sakit yang di derita nenek tersebut. "Dari info yang saya dapat namanya Siti Maemunah usianya 71 tahun," ungkapnya. LANGGAR PROKES : Antrian masyarakat di salah satu kelurahan saat hendak mengambil Banprov, yang terlihat jelas mengabaikan protokol kesehatan. FOTO : ARNET/RADAR DEPOK   Kejadian tersebut diterangkan Anwar, sekitar pukul 07:30 WIB, ketika itu nenek tersebut berencana datang lebih awal agar cepat dapat antrian, padahal penyaluran sembako baru di mulai pukul 08.00 WIB. "Petugas kelurahan bersama warga yang ada memberi pertolongan, nenek tersebut di bawa ke puskesmas sukatani. Tapi sayang, dalam perjalanan meninggal," kata Anwar. Dari informasi yang dihimpun, nenek tersebut sudah mendapat larangan keras dari keluarganya, namun tak diindahkan dan tetap berangkat untuk mengambil banprov. Padahal, bantuan bisa diwakilkan dengan anggota keluarga yang lain. "Berduka sudah pasti. Keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian neneknya," terangnya. Diketahui seorang ibu tersebut memang sudah mengalami kelelah kareba sesak nafas dalam perjalanan menuju kelurahan sukatani. Diketahui ibu tersebut menuju kelurahab bersama dua orang keluarganya. (rd/arn)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X