Senin, 22 Desember 2025

28 KSTJ Pantau Penyebaran Covid-19 di Kota Depok

- Kamis, 4 Februari 2021 | 09:37 WIB
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Segala upaya telah dilakukan aparatur hukum dalam mencegah penyebaran penularan Covid-19. Kali ini, Polda Metro Jaya melalui Polresto Depok bersama Kodim 0508/Depok meluncurkan Gerakan Depok Bermasker dan Website Kampung Siaga Tangguh Jaya (KSTJ) Kota Depok. Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menjelaskan, tingginya angka kasus aktif Covid-19 se-Polda Metro Jaya mencapai 33.656 kasus, disebabkan minimnya kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan (Prokes). Pada kesempatan kali ini, Polda Metro Jaya melaunching empat gerakan bermasker yang dilaksanakan serentak di seluruh Kampung Siaga Tangguh Jaya (KSTJ) wilayah Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya. "Tujuannya mengajak masyarakat kembali sadar dan proaktif dalam rangka mencegah Covid 19 dengan bermasker. Ada empat wilayah yang launching, antara lain Jakarta Bermasker, Depok Bermasker, Bekasi Bermasker dan Tangerang Bermasker," jelasnya kepada Radar Depok via daring, Rabu (3/2). Sementara itu, PJ Sekretaris Daerah Kota Depok, Sri Utomo mengatakan, kesadaran masyarakat Depok akan bermasker masih dibawah 100 persen. Meskipun demikian, dia mengapresiasi kolaborasi antara tiga pilar beserta masyarakat dalam beragam kegiatan untuk menekan kasus Covid-19. "Kita ketahui memang tidak sampai 100 persen masyarakat ini bermasker. Tetapi alhamdulillah selama dua minggu ini, Depok kembali masuk zona oranye," katanya. Dia meminta, kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kebiasaan bermasker. Bukan hanya saat beraktivitas di luar saja, tetapi di setiap rutinitas. "Mari biasakan bermasker, tentunya dengan masker yang sesuai dengan rekomendasi dari Dinas Kesehatan. Mudah-mudahan dengan kebiasaan ini menjadikan pemutus rantai Covid-19, khususnya di cluster keluarga," terangnya. Di tempat yang sama, Kapolresto Depok, Kombes Imran Edwin Siregar menjelaskan, program yang mulai dilaunching hari ini (kemarin), pihaknya menyediakan 10 ribu masker yang akan dibagikan kepada masyarakat. Khususnya di tempat umum dan berpotensi akan keramaian. "Selama delapan hari akan kami bagikan masker. Dengan pemberian masker diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan terutama pada saat pandemi," tuturnya. Adapun, saat ini terdapat puluhan KSTJ yang tersebar di sebelas kecamatan, dan jumlahnya akan terus bertambah untuk mencegah penyebaran penularan virus Korona di masyarakat. "Sementara ada 28 KSTJ di Depok. Insha Allah akan bertambah lagi kedepannya," ujarnya. Dia menambahkan, untuk terus mengupdate data perkembangan paparan Covid-19 di setiap KSTJ, pihaknya telah meluncurkan website resmi yang bisa diakses di http://www.ktjdepok.com/. "Dengan adanya website ini mempermudah masyarakat untuk bisa mengetahui perkembangan covid seperti data aktif, dirawat, sembuh, dan lain-lain. Misalnya di rtnya siapa yang terkonfirmasi positif," tambahnya. Kedepan, semua kampung siaga untuk mencegah penularan sekaligus memutus mata rantai virus Korona di lingkungan akan menjadi satu naungan yakni KSTJ. "Karena isinya sama saja, untuk mempermudah juga," bebernya. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok, Dadang Wihana menerangkan, integrasi untuk merubah regulasi dari KSC menjari KSTJ sedang dibahas menyelaraskan kebijakan pemkot, dan Polda Metro Jaya. "Ketika KSC sudah menurun kinerjanya, adanya KSTJ dari polda ini jadi infus dan akan bergerak kembali. Nantinya akan dimigrasikan KSC diubah menjadi KSTJ," ungkapnya. Sekedar informasi, data dan konten pada website KSTJ dan nantinya akan diintegrasikan dengan Pusat Informasi Covid 19 Kota Depok (Picodep) didalamnya. (rd/daf)   Jurnalis : Daffa Syaifullah  Editor : Fahmi Akbar 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X