RADARDEPOK.COM, DEPOK - Dalam situasi pandemi seperti saat ini, memang kebutuhan ekonomi semakin terhimpit. Begitu juga yang dialami para pelaku seni seperti Purbo Kusumo, mereka harus cari cara, agar dapat mengumpulkan rupiah.
Laporan : Lutviatul Fauziah
Sebelum adanya pandemi, banyak sekali panggilan yang datang ke Purbo dan teman-temannya, untuk sekedar menghibur masyarakat diberbagai kesempatan. Pundi-pundi rupiah yang didapatkan pun, bisa diluar dugaan atau melebihi perkiraan. Itu yang membuat dirinya semakin semangat mencari nafkah untuk istri dan keempat anak laki-lakinya.
Namun, kini berubah 180 derajat ketika satu tahun lalu, virus yang tak kasat mata tetapi mematikan ini menghantui kita semua. Semua aktifitas terbatas, virus diberantas namun tak kunjung tuntas, perekonomian kian bikin sesak nafas, rakyat teriak minta pertolongan dan memelas.
Itu juga yang dirakasan oleh pria keturunan Jawa ini, berbulan-bulan diam dirumah meratapi nasib yang ada. Karena, tidak ada satupun panggilan untuk dirinya melakukan cosplay. "Dari awal pandemi sepi job, akhirnya dirumah aja selama berbulan-bulan, ya mau gimana lagi. Semua juga sedang merasakan hal yang sama," ucap mantan sopir transportasi online.
Tidak mau terus-menerua meratapi nasib yang ada, dirinya bertekad untuk mencari cara agar kebutuhan keluar dapat terus terjaga. Akhirnya, tibalah suatu hari ada teman seprofesinya yang memutuskan untuk mengamen ke jalan dan pemukiman untuk terus bisa bertahan di keadaan yang menekan ini.
Awalnya Purbo ragu, namun kondisilah yang memaksa dirinya sedikit memutuskan urat malu, demi bisa terus maju dan kembali jaya seperti tahun lalu. "Jujur awalnya saya merasa malu untuk ngamen keliling seperti itu. Tapi, ahhh itu cara halal ko dan teman-teman saya sudah lebih dulu turun. Setelah itu saya memberanikan diri mencoba, pas dirasa ternyata sama saja dan tidak lagi merasa malu," jelas pria dengan perawakan kurus.
Bisa dibayangkan, bagaimana rasanya harus menggunakan kostum yang sangat ribet itu dan berkeliling berjam-jam setiap harinya, ke jalan serta pemukiman. Lelah, panas, sudah pasti Purbo rasakan. Tetapi, semua dapat terhapus ketika melihat senyum bahagia dari keluarga kecilnya.
Kini dirinya sudah dapat bangkit dan berdamai dengan keadaan, tak perduli apa kata orang, apapun akan dirinya lakukan untuk bisa terus bertahan.
Baginya sama saja, mengamen keliling ataupun panggilan di acara-acara. Masih sama-sama menjadi pusat perhatian, banyak yang meminta foto dan yang tepenting dapat menghibur masyarakat terutama anak-anak.(rd/tul)
Editor : Fahmi Akbar