RADARDEPOK.COM – Hampir setahun berjalan, akibat pandemi Covid-19. Dinas Perhubungan (Dishub) bagian UPT Uji KIR hanya melayani 80 kendaraan setiap hari. Hal ini setelah dilakukan pengurangan sebanyak 40 kendaraan. “Biasanya sehari kami siapkan 120 kendaraan kalau dalam situasi normal, sekarang kami kurangi sekitar 40 persen kuotanya, jadi sekitar 80 kendaraan setiap harinya,” terang Kepala UPT Uji KIR, Hadian Suryana kepada Harian Radar Depok, Selasa (16/3). Ada sekitar empat tahapan dalam Uji Kir, termasuk uji emisi soal polusi yang terdapat di kendaraan. Setiap kendaraan memakan waktu beragam, tergantung usia serta kondisi kendaraan. “Kami siapkan waktu sekitar 30 sampai 50 menit untuk satu mobil, tapi rata-rata biasanya tidak sampai segitu waktunya. Biasanya yang lama adalah kendaraan tahun lama karena kondisinya, sehingga harus di cek secara teliti,” paparnya. Dibeberkan Hadian, biaya Uji Kir paling terendah Rp25 ribu untuk kendaraan standart seperti angkutan umum. Biaya tersebut meliputi sertifikat uji kir yang di dalamnya terdapat hologram untuk uji emisi. “Nah yang membedakan biaya itu dari berat yang dimiliki setiap kendaraan, setiap bobot kendaraan lebih berat ada biaya penambahan Rp20 ribu,” bebernya di ruang kerjanya. Saat ini, pihaknya telah fokus untuk meyiapkan pelayanan Uji Kir secara online. Namun masih terkendala akibat pandemi. Padahal pihak Bank BJB telah bersiap untuk merealisasikan ini. “Iya masih menunggu pihak ketiga untuk merealisasikannya. Seharusnya sudah bisa berjalan tapi harus tertunda karena pandemi,” katanya. Dia menambahkan, pendaftaran secara online akan membantu memperlancar pelayanan pada Uji Kir. Jika telah terealisasi, pendaftaran dapat dilakukan di Gedung Uji Kir atau di Kantor Bank BJB. (rd/arn) Jurnalis : Arnet Kelmanutu  Editor : Fahmi Akbar