RADARDEPOK.COM, DEPOK - Aliansi BEM Universitas Indonesia (UI) menggelar Aksi Serentak Mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Deklarasikan Darurat Iklim. Karena saat ini Indonesia sedang krisis iklim, maka itu selain mahasiswa aktivis juga menggelar aksi serupa.
Koordinator Bidang Sosial dan Politik BEM FMIPA UI, Dwi Tamara mengatakan, gerakan jeda untuk iklim melakukan aksi secara serentak di beberapa kota di Indonesia, menuntut deklarasi darurat iklim.
“Gerakan ini kembali menuntut adanya tindakan segera, konkret, adil, dan ambisius dari pemimpin bangsa dalam mengatasi krisis iklim yang sedang berlangsung,” tutur Dwi kepada Radar Depok, Minggu (21/3).
Di tengah berbagai krisis kesehatan masyarakat, sosial politik, dan ekonomi yang dihadapi oleh dunia di tahun ini, para aktivis iklim terus melawan dan bersuara. Bahkan gerakan iklim global ini sudah berlangsung selama dua tahun, dan akan terus melawan serta menyuarakan perubahan nyata yang berkeadilan iklim. Sesuai dengan sains dan mencapai target persetujuan Paris. Meninggalkan energi kotor dan bertransisi ke energi terbarukan, hingga komitmen menuju nol emisi adalah sesuatu pilihan yang tidak bisa tawar untuk mendapatkan keadilan iklim.
Ada lima poin yang didesak oleh aksi jeda untuk iklim, di antaranya mendeklarasikan darurat iklim, tingkatkan komitmen iklim Indonesia sesuai dengan perjanjian Paris, berhenti investasi di sektor energi kotor dan tingkatkan investasi di sektor energi bersih terbarukan untuk pertumbuhan ekonomi yang sehat.
“Serta tidak lupa menjamin keadilan bagi semua pejuang lingkungan. Cabut seluruh kebijakan yang merusak lingkungan dan pastikan kebijakan baru yang fokus pada penanggulangan krisis iklim,” ujarnya.
Dwi menjelaskan, sebenarnya jeda untuk iklim ini merupakan gerakan kolektif dari beberapa komunitas lain yang turun. Namun, saat pelaksanaannya dibagi ke beberapa titik lokasi.
“Jadi, kemarin juga ada di tiga titik. Salah satunya kami di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kebersihan (KLHK),” sambungnya.
Dari UI, jumlah total massa yang ikut dalam aksi tersebut ada sebanyak 60 sampai 70 orang. Dan rangkaian kegiatan dibuka oleh Master of Ceremony (MC), kemudian dilanjutkan dengan orasi dari kelima BEM fakultas UI, lalu melakukan aksi simbolik ‘blood of our children’, dan pembacaan tuntutan aksi.
“Filosofi dari blood of our children adalah generasi yang akan datang akan terjadi di masa depan seperti ini apabila pemerintah tetap pasif. Karena kan sekarang sama-sama diketahui bahwa iklim di Indonesia sudah sangat krisis,” tegasnya.
Terpisah, Koordinator Nasional XR Indonesia, Melissa Kowara mengatakan, di Indonesia lebih dari 150 individu, sektor ekonomi swasta dan organisasi menginisiasi petisi lewat platform change.org, dan mendesak presiden Joko Widodo untuk segera mendeklarasikan darurat iklim di link http://change.org/stopbencana.
“Desakan petisi ini adalah bagian dalam menghadapi bencana terkait iklim yang telah menghancurkan wilayah di berbagai belahan dunia tahun ini,” tuturnya.
Petisi dan aksi pada kali ini adalah untuk mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Krisis iklim berkaitan dengan keselamatan rakyat. Maka dalam aksi ini, akan memastikan Presiden Jokowi mendengar dan melakukan tindakannya dengan segera.
“Masih segar dalam ingatan, banjir besar merendam Kalimantan Selatan dan merenggut 21 jiwa, serta kehidupan ratusan ribu warga pada awal tahun ini. Tak lama setelah itu, titik-titik api muncul di Sumatera dan Kalimantan yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan gambut di awal tahun 2021,” jelasnya.
Menurutnya, krisis iklim semakin berdampak nyata pada komunitas dan ekosistem di seluruh dunia. Para pegiat lingkungan mengingatkan bahwa tindakan nyata harus diprioritaskan daripada sekedar wacana target komitmen iklim yang tidak masuk akal. Aksi ini juga berlangsung di beberapa kota di Indonesia selain Jakarta. Yaitu Yogyakarta, Malang, Medan, Makassar, Palangkaraya, Bandung, dan beberapa kota lainnya. (rd/dis)
Jurnalis: Putri Disa
Editor: M. Agung HR
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB