RADARDEPOK.COM, DEPOK - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok melakukan monitoring ke sejumlah perusahaan yang melakukan rapid antigen bagi para karyawannya. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan karyawan bebas Covid-19, pasca liburan Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Manto Djorgi mengatakan, monitoring dilaksanakan pada hari pertama kerja usai liburan Hari Raya Idul Fitri, Senin (18/5).
“Kami monitoring ke beberapa perusahaan, memastikan pelaksanaan rapid Antigen berjalan dengan baik,” tutur Manto kepada Radar Depok, Selasa (18/5).
Selain itu lanjut Manto, kegiatan rapid Antigen ini merupakan tindaklanjut dari Surat Walikota Depok Nomor: 8.02/401/SATGAS/2021 tentang Rapid Antigen Bagi Warga Pada Arus Balik Mudik. “Sebelumnya, surat tersebut juga sudah kami kirimkan kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan perusahaan-perusahaan lain,” bebernya.
Manto menambahkan, terkait total berapa banyak yang reaktif dan non-reaktif masih menunggu lapran dari perusahaan, karena belum semua perusahaan beroperasi pada Senin (17/5). “Kalau dari anggota APINDO sudah semuanya melaksanakan. Namun, ada sebagian perusahaan yang belum melaksanakan karena masih libur,” sambung Manto.
Dia berharap, adanya langkah preventif dengan melakukan tes rapid Antigen bisa mencegah terjadinya klaster Covid-19, di wilayah perusahaan dan perkantoran Kota Depok.
“Semoga semuanya terhindar dari bahaya virus Covid-19, terutama di klaster perusahaan atau perkantoran,” harap Manto.
Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Supriatni mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh Disnaker dan perusahaan terkait tes Antigen bagi para karyawan pasca libur Lebaran sudah tepat. “Tindakan yang sangat tepat untuk meminimalisir terjadinya klaster di perusahaan,” tutur Supriatni kepada Radar Depok.
Supriatni juga mengkhawatirkan apabila terdapat karyawan perusahaan di Kota Depok yang terpapar Covid-19. Menurutnya, tindakan rapid Antigen bagi karyawan dilakukan untuk melindungi karyawan yang sehat maupun yang sakit. Sehat agar tidak tertular dengan yang sakit, dan yang sakit agar bisa segera diobati.
“Karena kan saat libur Lebaran habis silaturahmi dengan sanak keluarga, dikhawatirkan terpapar. Namun saya berharap semoga hasilnya non-reaktif dari para karyawan,” pungkasnya. (rd/dis)Jurnalis: Putri DisaEditor: M. Agung HR