Mengenal Sosok Pendongeng Galuh Kencono Wulan (1) RADARDEPOK.COM, Galuh Kencono Wulan (40) atau akrab disapa Kak Galuh merupakan perempuan aktif dan menyenangi dunia literasi. Itulah yang mendasari dirinya menjadi pendongeng sejak 2004 silam. Laporan : Lutviatul Fauziah Percakapan yang dimulai dari pesan singkat WhatsApp, Kak Galuh menceritakan sejak memiliki anak pertama sekitar tahun 2004 silam, dia sering membacakan dongen untuk anaknya sendiri. Kemudian, sekitar tahun 2010, Kak Galuh membuka taman baca sendiri di rumah untuk memfasilitasi anaknya dan teman-temannya bermain. Di situ dirinya sering membacakan anak-anak buku. Kecintaannya kepada anak-anak, membaca dan mendongeng, membuatnya selalu senang saat membacakan cerita untuk anak-anak.  Tahun 2012, dirinya bergabung dengan forum lingkar pena Depok dan membantu mengurus rumah bacanya yang bernama rumah cahaya. Dari situ dirinya dan relawan lain memasukkan program dongeng bulanan untuk menarik minat baca buku anak-anak. Kecintaannya terhadap literasi, akhirnya Kak Galuh ikut bergabung dalam komunitas pendongeng dan memutuskan untuk ikut mendongeng keliling selain membuka kelas menulis untuk anak-anak. Baginya, mendongeng adalah bagian dari giat literasi. "Saya suka bergiat literasi sejak kecil, mulai dari membaca buku, menulis, serta bercerita. Dan saat melakukannya saya merasa senang, terlebih di hadapan anak-anak," ucap Ibu tiga anak. Ada semacam harapan bahwa mereka nanti akan tumbuh menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang lebih baik, dengan bekal salah satunya pesan-pesan yang disampaikan lewat dongeng dan kelas menulis.  Menurut perempuan yang tinggal di Griya Lembah Depok, Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya ini juga, dapat menambah energi positif dan merasa bahagia ketika melihat senyum anak-anak saat mendengarkan cerita. Maka tak heran, hingga akhirnya Kak Galuh menekuni hobinya tersebut hingga saat ini. Walaupun dirinya sudah memiliki tiga orang anak, namun tak membatasi dirinya untuk melakukan apa yang disukanya. (bersambung)   Jurnalis: Lutviatul Fauziah Editor: M. Agung HR