Senin, 22 Desember 2025

Dirikan KBIH Berawal Dari Pengalaman Pendiri di Tanah Suci

- Selasa, 27 Juli 2021 | 09:24 WIB
Mengenal KIBHU Al-Karimiyah Kota Depok (1) RADARDEPOK.COM, Melaksanakan ibadah haji merupakan harapan semua orang Islam. Namun, sebelum menjalani haji, terdapat sejumlah tata cara yang harus dipelajari oleh calon jamaah haji. Maka itu, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Al-Karimiyah hadir untuk mengedukasi calon tamu Allah. Laporan : Indra Abertnego Siregar Dulu, sosialisasi manasik haji di masyarakat sangat  jarang dilaksanakan. Karena minat seorang muslim dalam mempelajari, mendalami manasik haji, serta segala permasalahannya, sangat kecil jika sudah akan berangkat melaksanakan ibadah haji. “Berangkat dari itulah kami merasa terpanggil dan berkewajiban serta memiliki tanggung jawab moral untuk membagi pengetahuan dan pengalaman mengenai haji, kepada saudara-saudara kami sesama muslim yang akan melaksanakan ibadah haji,” ucap salah satu pengurus KBIHU Al Karimiyah, Muhammad Kahfie di kediamannya, di kawasan Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan. Cikal bakal KBIH Al-Karimiyah dimulai pada tahun 1983, ketika sang pendiri KH. Ahmad Damanhuri Bin Abd. Karim mendapat kesempatan belajar di Tanah Suci dan menunaikan ibadah haji dari orang tuanya. Pengalaman belajar selama delapan tahun di sana, dia gunakan dengan sebaik-baiknya. “Seperti pada umumnya setiap pelajar atau mahasiswa yang sedang menempuh pelajaran di Tanah Suci maka diperbantukan oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi relawan haji pada waktu musim haji. Karena pengalaman belajar dan menjadi relawan haji selama delapan tahun tersebut membawa beliau menjadi pembimbing ibadah haji, dan mendirikan KBIH yang sangat dikenal di Kota Depok,” tuturnya. Momentum pendirian KBIH itu terjadi pada 1993, ketika satu keluarga besarnya mempercayakan dia untuk menjadi pembimbing perjalanan ibadah haji keluarga tersebut. “Berdasarkan pengalaman haji beliau, KH. Ahmad Damanhuri sukses memimpin rombongan keluarga tersebut dengan baik. Proses demi proses dari mulai pendaftaran, ritual ibadah di tanah suci dan hingga kembali ke tanah air,” terangnya. Perlahan tapi pasti, dari mulut ke mulut, keberhasilan dia membawa jama'ah haji terdengar ke banyak orang. Terlebih sebagai ulama yang memiliki pondok pesantren dan kerap kali mengisi pengajian di berbagai majlis taklim, musala dan masjid, membuatnya dikenal telah mendirikan sebuah KBIH. “Hingga akhirnya, pada 2003 secara resmi KBIH Pesantren Al karimiyah berdiri berdasarkan Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Barat Nomor : W.i/Hj.01/KPTS/4928/2003 tanggal 05 Juni 2003 Tentang Izin Operasional Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Karimiyah. Sementara, Yayasan Pesantren Al Karimiyah, tempat bernaung KBIH dan Sekolah Formal, MA, MTs, MI, dan RA, resmi berdiri pada 1991 berdasarkan Akta Notaris Taruma Ningrum, SH. No. 059 Tanggal 17 September 1991,” bebernya. (bersambung)   Jurnalis: Indra Abertnego Editor: M. Agung HR

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X