RADARDEPOK.COM, DEPOK - Ketersediaan oksigen di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien terpapar Covid-19 gejala sedang dan berat. Per harinya, kebutuhan oksigen liquid maupun tabung meningkat.
Direktur RSUI, Astuti Giantini mengatakan persediaan oksigen saat ini khususnya oksigen cair masih tersedia. Tetapi, tidaklah banyak, apalagi sejak adanya lonjakan kasus Covid-19.
"Tetapi persediaan tidak banyak. Kebutuhan akan oksigen liquid di RSUI meningkat menjadi 4.5-5 ton per hari," ungkap Astuti kepada Radar Depok, Kamis (29/7).
Astuti menambahkan, pihaknya akan terus menjaga persediaan oksigen agar tidak terjadi kekosongan. Sementara, ketersediaan tabung gas oksigen sendiri terpantau cukup.
"Kami mendapat beberapa bantuan tabung oksigen dari instansi guna memenuhi kebutuhan pasien jika diperlukan nanti," bebernya.
Terpisah, Direktur Umum dan Operasional RSUI, Hermawan menuturkan, terdapat 100 tabung oksigen yang dimiliki RSUI. Satu tabung oksigen berukuran enam meter kubik akan habis dalam dua sampai tiga jam.
"Tabung biasa juga kami harus sedia. Satu pasien itu perlu per hari paling tidak enam tabung karena pakai High Flow Nasal Cannula (HFNC) slownya 30-60 liter per menit. Kalau kami punya 10 pasien, maka harus sedia 60 tabung," katanya.
Hermawan menegaskan, stok tersebut dipastikan bisa memenuhi kebutuhan pasien saat ini. Setidaknya mencukupi atau pada batas minimum. Adapun, lanjutnya, RSUI juga memiliki tangki oksigen cair dengan kapasitas maksimal 10 ton, keterisian hanya 4-4.5 ton. Namun hanya bisa dipakai maksimal dua ton.
"Jadi jangan dilihat jumlah tabung. Lalu kapasitas yang bisa dipakai maksimal dua ton. Karena kalau stok oksigen cair kurang dari dua ton, maka tekanan akan turun. Kurang dari satu ton sudah tidak ada tekanan. Jadi sisa isi dua ton perlu segera diisi kembali," beber Hermawan.
Saat ini aktivitas pasien di RSUI masih terhenti. Dari 22 pasien yang ada di Unit Gawat Darurat (UGD) , 17 di antaranya memerlukan perawatan Intensif gawat darurat (IGD). "Sementara di ICU sudah penuh. Kami perlu APD dan obat-obatan. Tapi utamanya perlu HNSC," tandasnya. (rd/daf)
Jurnalis: Daffa Syaifullah
Editor: M. Agung HR
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB