RADARDEPOK.COM, DEPOK - Akun Twitter resmi milik Pemerintah Kota Depok, yang meneruskan cuitan yang berisi pesan ajakan mencari pelaku penembakan anggota Front Pembela Islam (FPI), dipastikan telah diretas alias di hack.
Pernyataan ini secara resmi diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, Manto, Senin (10/1). "Kemungkinan besar itu diretas ya, atau di hack oleh akun seseorang. Jadi dugaan pertama dan yang paling besar adalah diretas," tegasnya kepada Radar Depok.
Ia memastikan, selama dari Junat sore hingga Minggu sore, admin tidak melakukan aktifitas, baik memosting agenda pemerintah hingga meneruskan cuitan dari akun siapapun.
Hal ini diketahui usai admin Pemkot yang telah bekerja sejak 2015 dimintai keterangan Diskominfo terkait meneruskan cuitan yang bersifat ajakan tidak baik.
"Adminnya juga saya tanyakan langsung, terakhir dia buka akun itu jumat sore sampai minggu sore itu tidak lakukan aktifitas apapun," paparnya.
Setelah mendapat laporan serta melakukan penelusuran ternyata ada akun yang masuk dan melakukan peretasan untuk meneruskan cuitan tersebut.
Dirinya tidak mengetahui apa tujuan dari tindakan tersebut, yang tentunya dapat merugikan oemerintah karena melanjutkan cuitan yang dapat menimbulkan situasi tidak kondusif.
Akibat kejadian ini, Diskominfo akan menjadi hal ini pelajaran agar tidak terulang. Sebab ini menjadi kejadian pertama yang terjadi di tubuh pemerintah, sehingga keamanan pada admin media sosial resmi akan ditingkatkan.
Meski begitu, Manto menyampaikan belum berencana melanjutkan kejadian ini ke pihak berwajib, baik kepolisian maupun pihak IT pemerintah. "Kalau mau laporkan, siapa orangnya yang jelas. Akunnya sudah tidak aktif setelah dicari tau," tandasnya. (rd/arn)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Junior Williandro
