RADARDEPOK.COM, DEPOK - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Pemerintah Kota Depok untuk segera mengevaluasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
Pernyataan tersebut dilayangkan langsung Ketua KPAI Susanto kepada Radar Depok, Rabu (2/2). Hal ini usai dalam satu hari, Kota Depok tembus penambahan 1.083 kasus Covid-19.
"Pada prinsipnya dengan kasus yang meningkat sebaiknya bukan PTMT 100 persen. Apalagi jika kasus terus naik perlu dipertimbangkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," jelasnya.
Tegas Susanto, pihaknya akan segera menghubungi Dinas Pendidikan Kota Depok guna berkomunikasi kebijakan terkait PTMT, sebab di Kota tetangga seperti Bekasi dan Bogor kebijakan PTMT telah berganti.
"Ini untuk melindungi anak agar tak terpapar covid 19," tegasnya.
Menurutnya, evaluasi PTMT 100 persen di Kota Depok harus segera dilakukan, di tengah kondisi saat ini yang rentan dan membahayakan bagi kesehatan anak.
Sebab buat Susanto, keadaan saat ini semakin mengkhawatirkan terutama bagi anak-anak SD karena belum dapat membatasi aktifitasnya bila ketemua teman-teman sekolahnya. Sehingga pemantauan harus dilakukan secara seksama oleh guru bersama orang tua.
Di lokasi terpisah, Orang tua siswa kelas 1 SD di sekolah swasta Kota Depok, Irenda Stefani juga sependapat dengan Ketua KPAI tersebut, untuk kembali membuat kebijakan PJJ.
"Kalau sekarang lihat kasus covid yang terus bertambah, sebaiknya pemerintah bersikap tegas untuk jalankan PJJ lagi," katanya.
Dikatakan Irenda, saat ini SMA di sekolah anaknya sudah lebih dulu memberhentikan PTMT mulai dari Senin (1/1) sampai Minggu (6/1), dan akan kembali masuk pada Senin (7/1).
Menurutnya jika pemerintah tidak melakukan sikap untuk memberhentikan PTMT sementara, tentu akan berpotensi terpapar covid 19 bagi anaknya bersama dengan teman-teman.
"Kalau takut pasti ya, anak kita bisa terancam. Buat saya kesehatan tetao jauh lebih penting untuk saat ini," tandasnya. (rd/arn)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Junior Williandro