Senin, 22 Desember 2025

Perjuangan Yadien Membangun Yayasan Kampung Inggris (1) : Berhenti jadi Guru, Pakai Dana Pribadi, Susah Cari Sponsor

- Senin, 7 Februari 2022 | 21:26 WIB
ANTUSIAS : Semangat anak-anak siswa dari Kampung Iggris Sawangan yang tengah mendengarkan materi pembelajaran oleh Ketua Yayasan Inggris Sawangan, Yadien. NURHIDAYATI FAUNA/RADAR DEPOK
ANTUSIAS : Semangat anak-anak siswa dari Kampung Iggris Sawangan yang tengah mendengarkan materi pembelajaran oleh Ketua Yayasan Inggris Sawangan, Yadien. NURHIDAYATI FAUNA/RADAR DEPOK

Kampung Inggris yang berlokasi di Jalan Muchtar Raya, RT2/7, Kelurahan/Kecamatan Sawangan, sudah berdiri hampir tujuh tahun. Tujuannya mengedukasi Bahasa Inggris kepada anak-anak sekitar. Bagaimana kisahnya?


Laporan : Nurhidayati Fauna


RADARDEPOK.COM, Sore hari sebelum memulai kelas, Yadien duduk termenung di meja kerjanya. Sembari membuka album foto lama, dia mengingat perjuangannya merintis Yayasan Kampung Inggris Sawangan.


Hatinya terenyuh. Lembar demi lembar dia telusuri. Seketika, teringat masa-masa sulit yang pernah dia lalui demi kemajuan edukasi anak di Kampung Sawangan Lama. Keringat yang pernah mengucur dibajunya ketika mencari sponsor, menjadi bumbu dalam perjuangan. Kala itu, banyak yang menyepelekan niatnya. Terlalu tinggi.


Senja menyambut, belum ada satupun sponsor yang berhasil ia bawa pulang. Tangan hampa. Ada pengobat nestapa, kala melihat antusias anak-anak menyambutnya pulang. Mereka bersemangat berjalar Bahasa Inggris.


Ketika anak-anak semangat untuk belajar, disitu saya bangkit untuk terus berusaha,” ujar Yadien.


Hari itu dia lalui dengan berat. Tapi usahanya demi kemajuan edukasi anak-anak di Kampung Sawangan Lama tidak pernah padam. Berganti hari, Yadien sudah bulat dengan keputusannya untuk meninggalkan profesi yang selama ini dia emban. Dengan ikhlas, dia tulis surat pengunduran dirinya sebagai guru di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada di Jakarta.


Tadinya saya guru, tapi karena saya melihat anak anak sulit sekali belajar Bahasa Inggris di desa ini, karena tidak ada yang mewadahi akhirnya saya meninggalkan pekerjaan saya dan mulai merintis yayasan ini,” ungkapnya


Surat pengunduran diri telah diajukan. Hanya berbekal tekad yang kuat dan ambisi yang terus membakar, Yadien terus mewujudkan impiannya.


Hingga pada akhirnya disatu titik Yadien merasa letih dan hampir menyerah. Tidak ada sponsor yang melirik yayasannya. Dengan keberanian yang tinggi, akhirnya dia keluarkan uang pribadinya untuk mulai pembangunan yayasan.


Saya pakai uang pribadi dulu berharap akan ada yang melirik jika sudah melihat hasilnya,” ucapnya lirih.


Hasil tak pernah mengkhianati hasil. Semakin hari banyak sponsor yang ingin bekerja sama dengan dirinya. Masyarakat setempat yang tadinya meremehkan usaha Yadien, kini berbalik mendukungnya hingga sampai turut andil dalam dana pembiayaan yayasannya.


Tidak lama banyak yang melirik. Alhamdulillah,” tukasnya. (Bersambung)


Editor : Junior Williandro

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X