Benda rongsokan yang dianggap masyarakat dengan sebutan sampah, nampaknya tidak berlaku bagi Nurcholis Agi. Pria paruh baya penggelut usaha barang rongsokan. Ditangannya, barang rongsokan berubah menjadi barang berharga yang dicari banyak orang.
Laporan : Nurhidayati Fauna
RADARDEPOK.COM, Pagi ini seperti pada pagi biasanya, Nurcholis terbangun dari tidurnya untuk bersiap membuka toko yang dia beri nama Mall Rongsok. Berawal dari kesukannya mengumpulkan barang bekas, muncul inisiatip untuk mengubah barang sampah menjadi barang yang bernilai.
“Hobi nongkrong di tempat rongsokan, lalu berangan-angan membuka mal tapi isinya barang rongsokan,” ujar Nurcholis, Kamis (17/3).
Mimpinya membuka mal, baru terwujud pada tahun 2010 dengan dukungan dari orang sekitarnya. “Sebelumnya saya berjualan barang elektronik lalu alhamdulillah sekarang semuanya ada,” tuturnya.
Didalam mallnya tersusun rapi barang-barang dari mulai elektronik, peralatan rumah, dapur dan barang-barang antik dapat dijumpai di Mall Rongsok.
“Saya usahakan untuk selalu ada barang apa saja, jadi kalau ada pembeli mencari barang, ya langsung ditunjukkan tempatnya saja,” tutur Nurcholis.
Nurcholis memiliki prinsip untuk selalu menyediakan aja saja yang dibutuhkan oleh pembeli. “Kalau cuma ada satu, tidak apa-apa yang penting ada,” tuturnya.
Barang rongsokkan dia dapatkan dari pelelangan yang dan dia pilih dengan telaten. “Dipilih, kalau yang rusak dan masih bisa diperbaiki ya kita perbaiki dulu, baru dipajang untuk dijual,” ujar Nurcholis.
Banyak yang tidak percaya dengan usaha yang Nurcholis buat, bahkan bayak orang yang mencemoohnya. “Buat apa jual sampah, ya saya hanya tertawa saja,” ucapnya.
Bagi Nurcholis tidak ada yang namanya sampah. Hanya ada orang yang tidak bisa mengolahnya. “Kalau diperbaiki atau dioles dikit bisa berfungsi lagi,” tuturnya. (bersambung)
Editor : Junior Williandro