Senin, 22 Desember 2025

Aparkost Dituding Biang Keladi Rumah Ambruk di Depok

- Senin, 30 Mei 2022 | 22:00 WIB
RUSAK BERAT : Pemilik rumah Marvin Sitepu saat menunjukan area rumah yang rusak akibat adanya pembangunan Apartemen Kost (Aparkost) The Ywllow Dome di Kampung Gedong RT01/03, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Senin (30/5). ARNET/RADAR DEPOK
RUSAK BERAT : Pemilik rumah Marvin Sitepu saat menunjukan area rumah yang rusak akibat adanya pembangunan Apartemen Kost (Aparkost) The Ywllow Dome di Kampung Gedong RT01/03, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Senin (30/5). ARNET/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK - Nasib malang menimpa rumah warga yang rusak berat, di Kampung Gedong, RT1/3, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji. Belakangan, Apartemen Kost (Aparkost) The Yellow Dome, dituding jadi penyebabnya.


Pantauan Radar Depok di lokasi, sekitar 20 meter luas bangunan rumah hancur akibat keberadaan aparkos tersebut, karena jarak bangunan gedung tersebut sangat tipis ke rumah warga.


Pemilik rumah, Marvin Sitepu menjelaskan, bagian belakang rumahnya yang rusak sudah terjadi saat bulan puasa lalu. Tapi tidak ada itikad baik untuk diselesaikan secara kekeluargaan.


"Awalnya rusak pondasi rumah saya terkikis, karena kita diduga bangunan ini gunakan air tanah yang secara besar-besar untuk suplay pembangunan saat itu, jadi dampaknya tanahnya rontok dan ke rumah saya," ungkapnya saat dikonfirmasi Radar Depok, Senin (30/5).


Dijelaskannya, kerusakan tepat di tanggal 24 April 2022 sekitar jam 02:00 WIB, dan sudah tiga kali mengalami kerusakan. Paling parah rusak saat terkahir kali yang belum lama terjadi.


Adapun bagian rumah yang rusak, gudang, kamar mandi, hingga kamar tidur. Buntut dari beberapa bagian rumah yang rusak, akhirnya membuat penghuni rumah terpaksa tidur di teras depan, karena kamar sudah bisa ditempatkan lagi.


Bahkan bukan hanya itu, karena kamar mandi yang rusak tak karuan, pemilik rumah juga harus numpang kamar mandi di warga sekitar.


"Itu kenyataannya yang saya rasakan. Saya bilang apa adanya," ungkap Marvin.


Saat pembangunan aparkost tersebut, Marvin tidak merasa tanda tangan untuk mengizinkan pembangunan. Sebab pembangunannya yang terletak di kawasan padat penduduk, tentunya akan berdampak di kemudian hari.


Ternyata benar, ada sebanyak empat rumah warga yang terdampak adanya aparkost tersebut. Dua warga diantaranya hanya bungkam dan tidak berani untuk melakukan protes.


"Sebenarnya kalau ada itikad baik dari direksi aparkost untuk memperbaiki dan menggantikan barang yang hancur, saya tidak mungkin begini. Tapi sama sekali sampai sekarang tidak ada itikad baik, kerusakan sudah terjadi selama dua bulan ini," kata Marvin.


Dalam waktu dekat, kerusakan akam merembet ke rumah sekitar, karena keretakan tembok sudah semakin terlihat jelas, bahkam bisa mengintip ke rumah sebelah.


"Ada anak kecil yang tinggal sebelah, saya khawatir ada korban. Saya juga sudah tidak bisa beraktifitas seperti biasa," jelasnya.


Akibat tidak ada tindakan nyata dari kelurahan, kecamatan, hingga dinas terkait, warga coba untuk meminta bantuan pada kuasa hukum yang lebih mengerti tentang prosedur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X