RADARDEPOK.COM, DEPOK - Pemerintah Kota Depok menggelar acara senam sehat bersama para lanjut usia (Lansia), dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-26 Tingkat Kota Depok, di Alun-Alun Kota Depok, Grand Depok City, Rabu (22/6).
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemerintah terus berkomitmen meningkatkan kebahagiaan masyarakat lanjut usia (lansia). Dirinya pun memaparkan program strategis untuk mewujudkan hal tersebut.
Kata dia, mewujudkan Depok Kota Ramah Lansia itu ada kajiannya. Sudah ada. Tinggal menyeimbangkan indikator yang ada dengan WHO maupun standar ukuran kementerian terkait.
“Yang harus dipahami indikator di dalam WHO itu sangat ideal, sehingga memang masih sulit untuk diwujudkan dalam kondisi saat ini,” katanya.
Meski demikian Pemkot Depok akan terus berupaya mencari titik temu. Menurut Idris, bagian tersulit adalah pada infrastruktur.
”Di Depok belum ada taman lansia di kelurahan, kembali lagi ini terkendala lahan yang ada. Kita perlu political will. Lalu kedua komitmen bersama, artinya komitmen seluruh stakeholder,” jelasnya.
Idris menyatakan, penyelenggaraan HLUN tingkat Kota Depok yang meriah adalah bukti, pihaknya ingin lansia di Kota Depok bahagia. Terlebih juga sudah ada Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia) Kota Depok yang menjadi wadah berbagi program pemberdayaan untuk lansia.
“Lansia Depok itu keren-keren,” tukasnya.
Di lokasi yang sama, Wakilo Walikota Depok yang juga Ketua Komisi Daerah (Komda) Lansia Kota Depok, Imam Budi Hartono menilai, puncak HLUN ke-26, sukses digelar. Dirinya mengapresiasi seluruh panitia.
“Sebagai Ketua Komda Lansia saya sangat apresiasi berlangsungnya acara ini, sangat meriah para lansia antusias ikut senam. Ada acara hiburan dan hadiah menarik hingga stand pemeriksaan kesehatan,” kata Imam.
Dia menjelaskan, umumnya lansia mempunyai tiga masalah dasar, yaitu kesehatan, ekonomi dan sosial. Dalam masalah kesehatan, Pemkot Depok telah menyiapkan beberapa elemen, misalnya Posbindu di setiap RW, Kartu Indonesia Sehat (KIS) APBD dan sebagainya.
“Di dalamnya juga ada masalah sosial di mana mereka juga harus kumpul dan terlibat dengan komunitas. Ada sebuah perkumpulan di mana sebelum lansia aktif dan saat menjadi lansia mereka tidak merasa kesendirian,” pungkasnya. (rd/cr1)
Jurnalis : Dika Eka
Editor : Junior Williandro
