Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Danramil 06/Cimanggis, Mayor Kav Imam Purwanto (1) : Bermodalkan Juara Lari, Masuk TNI dengan Murni

- Kamis, 21 Juli 2022 | 23:37 WIB
PENGAMANAN : Danramil 06/Cimanggis, Mayor Kav Imam Purwanto, saat pengamanan saat Presiden Timor Leste di Universitas Indonesia. ANDIKA EKA/RADAR DEPOK
PENGAMANAN : Danramil 06/Cimanggis, Mayor Kav Imam Purwanto, saat pengamanan saat Presiden Timor Leste di Universitas Indonesia. ANDIKA EKA/RADAR DEPOK

Hidup dengan keluarga yang sederhana dari kecil. Cita-cita Imam dari kecil ingin menjadi seorang tentara, untuk mengabdi kepada negara akhirnya terwujud.


Laporan : Andika Eka Maulana


RADARDEPOK.COM, Siang menjelang sore. Setelah Mayor Imam makan siang. Dengan ramahnya, ia menerima kedatangan wartawan untuk mewawancarai dirinya tentang perjalanan karirnya di TNI Angkatan Darat.


Mayor Imam lahir dan besar di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Kota Salatiga. Ia dibesarkan dengan keluarga yang sederhana dengan sebelas bersaudara. Dia adalah anak pertama yang menjadi contoh untuk adik-adiknya. Saya sebelas bersaudara. Saya anak pertama,” ujarnya.


Dengan hidup yang sederhana, semasa kecilnya Mayor Imam mengalami makan yang seadanya, seperti memakan tiwul. Olahan makanan dari singkong.


Sekarang saya bisa makan nasi. Untuk dahulu saya hanya memakan tiwul dengan lauk yang seadanya. Dulu lauknya jengkol. Tetapi tidak boleh memakan satu utuh harus di belah dibagi ke yang lain, kalau tidak di belah bisa diomelin sama orang tua,” ungkap Mayor Imam sambil senyum.


Dengan kesederhanaanya itu cita-cita Mayor Imam tidak putus harapan untuk menjdi seorang tentara. Dia mengaku ia sudah menyiapkan diri selama enam tahun sebelum mendaftar masuk TNI Angkatan Darat.


Kata orang kan mendaftar TNI harus punya fisik yang kuat, jadi saya menyiapkan itu selama enam tahun,” ungkapnya.


Selama enam tahun itu Mayor Imam berlatih menguatkan fisik seperti lari. Setiap harinya dua kali, pagi dan siang. “Selesai Salat Subuh saya berlari dulu sebelum masuk sekolah dan sore sehabis pulang sekolah, itu rutin saya lakukan,” ujar Mayor Imam.


Dengan persiapan enam tahun, pada saat tes masuk TNI, Mayor Imam juara satu dalam lari mengelilingi Stadion Diponegoro dari tiga ribu peserta.


Karena lari kan pakai waktu. Jadi yang bisa lari 13 putaran dalam waktu yang sudah ditentukan, hanya saya saja,” ungkapnya.


Tidak hanya saat pendaftaran masuk TNI, sejak duduk di bangku sekolah ia sudah sering menjuarai lomba lari. “Di sekolah juga sering menjuarai lomba lari. Selalu juara satu,” katanya.


Setelah lulus SMA, Mayor Imam mendaftar Akademi Militer sampai Penilaian Panitia Penentu Akhir (Pantukhir) dinyatakan tidak lulus.


Saya tidak mengetahui tidak lulusnya karena apa. Saya murni,” ucap Mayor Imam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X