RADARDEPOK.COM, DEPOK - Hujan deras yang mengguyur Kota Depok sejak Minggu (7/8) sore, membuat sebagian rumah di Jalan Sersan Aning Raya, RT4/7, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, terendam air bercampur tanah atau lumpur. Belakangan diketahui, banjir bukan hanya karena hujan deras, melainkan imbas dari proyek relokasi kabel udara.
Warga RT4/7 Depok, Mario menyebutkan, air lumpur itu masuk hampir ke seluruh sudut rumahnya. Sehingga, dia dan keluarga terhambat dalam melakukan aktifitas.
"Ini adalah lubang galian kerjaan dari dinas terkait yang sduah mengakibatkan rumah kami menjadi banjir hingga masuk kedalam kamar tempat istirahat kami, semua ruangan juga dimasuki oleh tanah merah dari galian ini," ungkapnya kepada Radar Depok.
Saat lumpur memasuki rumahnya, kata Mario, petugas pengerjaan penggalian relokasi kabel itu tidak dapat melakukan apa-apa mereka hanya menepi dan menunggu hujan reda.
"Sementara, para pekerja tidak bisa melakukan apa-apa, dan hanya bisa terdiam, hari ini kami sekeluarga membersihkan genangan tanah dari Jalan Raya Sersan Aning," tuturnya.
Menurut dia, dinas terkait harus melakukan langkah antisipasi sehingga, hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. Mengingat, pekerjaan tersebut belum selesai dan saat ini curah hujan tidak menentu.
"Mohon perhatian dinas terkait, agar bisa segera mengantisipasi agar tidak lebih banyak lagi warga di RT4/7, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas yang mengalami kebanjiran air tanah merah akibat, galian kabel yang sedang berlangsung sampai saat ini," pinta Mario.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Reni Siti Nuraeni menyebutkan, pihaknya akan melakukan pengecekan dan penanganan ke lokasi untuk memastikan sumber air dan tanah tersebut.
"Kalau untuk itu harus dipastikan lagi, tapi apapun penyebabnya kami sudah meminta pelaksana untuk langsung cek ke lokasi banjir tersebut dan melakukan penanganan dan untuk lokasi lain juga untuk diantisipasi supaya tidak ada saluran air yang tersumbat sehingga mengganggu jalannya air," jelasnya.
Reni membeberkan, pihaknya dalam rapat evaluasi sudah meminta pelaksana untuk mengantipasi hal tersebut. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan evaluasi dan koreksi terkait adanya peristiwa tersebut.
"Apabila banjir itu disebabkan karena pekerjaan relokasi tersebut, maka hal ini akan menjadi bahan evaluasi dan koreksi kami terhadap pekerjaan vendor atau pelaksana relokasi tersebut sehingga hal-hal seperti ini dapat diminimalisir ke depannya," tandasnya. (rd/ger)
Jurnalis : Gerard Sorharly
Editor : Junior Williandro