“Sampai segitunya ya. Aduh ini memang orang-orang zaman sekarang itu benar-benar keterlaluan. Jadi polisi agama gitu buat sesama muslim,” bebernya.
“Masa saya tidak boleh salat di Masjid Erick Thohir? keterlaluan banget ya. Aduh,” ucapnya.
Pengurus masjid mengklarifikasi bahwa seorang bapak berpeci putih tersebut bukan pengurus. Pihak Masjid At-Thohir pun menyayangkan dugaan adanya larangan tersebut.
Pihak Masjid At Thohir Cimanggis sangat menyesalkan pengakuan itu. “Kami tidak mungkin melakukan pelarangan seperti itu. Yang berhijab, yang tidak berhijab, silakan masuk. Tidak pernah ada larangan,” ujar Ketua Pengurus Masjid At Thohir, H Rahmatullah.
Menurut dia, Masjid At Thohir sangat terbuka untuk masyarakat. Dalam masuk masjid, kata dia, tentu ada tata cara dan adabnya. “Misal masuk masjid tetap pakai sendal, atau pakai busana minim yang memamerkan aurat. Yang begini tentu tidak boleh,” ungkap Rahmat.
Sepanjang memenuhi adab dan tata cara itu, tutur dia, masyarakat sangat dipersilakan untuk masuk At Thohir. Sama sekali, menurut dia, tidak ada batasan yang mengkhususkan hanya yang berhijab yang boleh masuk.
Pihaknya punya bukti CCTV soal perempuan berbaju putih dan celana pink itu. Berdasar rekaman CCTV, perempuan itu memang sempat mau masuk masjid. Kemudian terlihat ada jamaah masjid (bukan petugas) yang memberi kode. Kemudian perempuan itu terdiam sejenak, dan kemudian batal masuk masjid.
Atas kejadian itu, pihaknya kemudian menjelaskan bahwa Masjid At Thohir sangat mempersilakan masyarakat untuk hadir dan beraktivitas positif. Anak-anak juga diperbolehkan untuk ikut masuk masjid. Dia meminta masyarakat untuk tidak mempercayai pengakuan yang tidak benar itu.
Masjid At Thohir diketahui terbuka untuk yang hendak melaksanakan ibadah atau kegiatan keagamaan lain yang positif tanpa ada larangan berjilbab atau tidak.
Mari kedepankan toleransi dan saling menghargai pilihan cara berpakaian seseorang selama tidak melanggar aturan dan norma yang berlaku. (rd/ana)
Jurnalis : Andika Eka
Editor : Junior Williandro
