Senin, 22 Desember 2025

Alhamdulillah, DBD di Depok Turun 204 Kasus

- Rabu, 24 Agustus 2022 | 22:45 WIB
WASPADA : Perawat RSUD Kota Depok saat melakukan pemeriksaan kepada salah satu pasien di ruang rawat inap RSUD Kota Depok. DOK RADAR DEPOK
WASPADA : Perawat RSUD Kota Depok saat melakukan pemeriksaan kepada salah satu pasien di ruang rawat inap RSUD Kota Depok. DOK RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK - Meski mencapai ribuan pasien, jumlah kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) di Depok nyatanya mengalami penurunan.


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, penurunan penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu mencapai 204 kasus. Adapun, perbandingannya dilakukan per periode Januari-Juli di tahun 2021 dan 2022.


"Jumlahnya menunjukan angka kesakitan yang hampir sama, hanya berbeda 204 kasus, lebih tinggi di Tahun 2021," ungkapnya kepada Radar Depok, Rabu (24/8).


Mary menyebutkan, jumlah kasus DBD di Kota Depok pada periode Januari-Juli tahun ini mencapai angka 1.514 Kasus. "Agustus bukan 0 kasus, tetapi belum masuk datanya," ujarnya.


Sedangkan, ungkap dia, pada periode tersebut di tahun 2021 mencapai 1.718 Kasus. Bahkan, sampai pada akhir tahun angkanya mencapai 3.316 Kasus.


"Tentunya kami berharap tidak ada peningkatan pada tahun ini," tutur Mary.


Lebih lanjut, Mary menerangkan, sebagai salah satu upaya pencegahan dan pemberantasan DBD, pihaknya tengah melakukan inovasi Kampung Bersih dan Bebas Jentik (Berbatik).


"Melalui pendekatan pentahelix kami lakukan inovasi Kampung Berbatik untuk pencegahan dan pemberantasan DBD," tuturnya.


Lewat Kampung Berbatik, kata dia, petugas Puskesmas atau Juru Pemantau Jentik (Jumantik), akan melakukan pemeriksaan jentik secara berkala. Selain itu, pihaknya telah menjalankan program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1JI).


"Dengan inovasi Kampung Berbatik diharapkan akan tercipta lingkungan yang bersih dengan angka bebas jentik 100 persen. Dengan begitu, dapat mencegah penularan penyakit DBD, yang akhirnya menurunkan angka prevalensi DBD di Kota Depok," papar Mary.


Pihaknya juga mengkolaborasikan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M plus dengan penerapan teknologi tepat guna yakni pemakaian perangkap mematikan larva dan nyamuk dewasa atau lethal ovitrap di setiap rumah.


"Semoga dengan peran seluruh kompomen dapat mencegah penularan DBD agar kasusnya dapat terus menurun," tutupnya. (rd/ger)


Jurnalis : Gerard Soeharly


Editor : Junior Williandro

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X