Ketika seseorang memutuskan untuk lahir sebagai seniman, maka dia benar-benar harus mendalami. Mesti menghasilkan berbagai karya seni. Secara sederhana, karya seni adalah segala sesuatu yang memiliki nilai keindahan (estetik) di mata seseorang.
Laporan : Andika Eka Maulana
RADARDEPOK.COM, Sejak Sekolah Dasar (SD), Sulis Listanto mulai senang melukis hal-hal yang jarang anak-anak gambar. Sulis Listanto telah melukis tokoh-tokoh pahlawan seperti Teuku Umar dan Cut Nyak Dien dengan menggunakan pensil diatas kertas yang hasilnya luar biasa untuk ukuran anak seusia itu.
“Biasanya anak-anak mengambar dua gunung dan ditengahnya matahari, saya sudah menggambar pahlawan,” ujar Seniman, Sulis Listanto.
Tidah mengenyam pendidikan seni, Sulis mengaku belajar seni secara otodidak, karea hobi dan itensitas semua menjadi terbiasa dan bisa “Kalau sudah hobi lalu belajar otodidak jadi cepat bisa,” katanya.
Karirnya pun tidak pernah keluar di dunia seni, Awal karir Sulis di berawal dari visual merchandiser di salah satu toko ritel dengan pekerjaan memvisualisasikan produk, Mulai dari situ Sulis mengaku kegiatanya mulai sering berkesenian.
Pada titik tertentu, para seniman juga akan memilih untuk berkarya di daerahnya masing-masing. Kesenian yang dibangun atas dasar lokalitas daerah akan selalu mengangkat tema dan ide karya seputar budaya serta kehidupan sosial masyarakatnya.
Namun, para seniman daerah seharusnya tidak hanya hidup di dalam kebudayaannya semata, tetapi ia harus mampu mengenal dan memahami proses budaya yang terjadi di dalamnya. Hal tersebut akan berguna dalam mengajak banyak orang untuk lebih mencintai kebudayaannya.
Setelah tren mal menurun, Sulis mengatakan, setelah kontraknya habis bekerja di sebuah mall, ia akhirnya memilih untuk turun terjun ke masyarakat untuk membuat mural-mural agar mempercantik lingkungan tadinya terliht bisa aja atau kumuh menjadi indah.
“Sehabis tren Mall menurun dan kontrak saya habis saya mulai memilih untuk terjun kemasyrakat,” tuturnya.
Suatu karya saat ia terjun kemasyarkat adalah, ia terlibat dalam pembutan kampung tiga dimensi yang ada di beberapa kelurahan yang ada di Kota Depok dan saat itu geliat mural-mural kampung-kampung mulai aktif. “Salah satunya mural yang ada di kolong dipo,” tutupnya. (*)
Editor : Junior Williandro