RADARDEPOK.COM, DEPOK - Satu semester berjalan terhitung Januari hingga Juni 2022, setidaknya ada 28 kali angin kencang mengamuk di Kota Depok. Dari kejadian tersebut, dampaknya juga berbeda-beda. Ada rumah roboh sampai pohon tumbang menutup jalan besar atau raya.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana pada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, angin kencang yang terjadi di Kota Depok belakangan ini memiliki sejumlah variasi mulai dari angin kencang biasa, angin sangat kencang dan puting beliung.
"Kekencangan angin yang terjadi berbeda-beda," ungkapnya kepada Radar Depok, Minggu (4/9).
Dia menyebutkan, angin kencang yang terjadi di Kota Depok selama satu semester ini, menimbulkan berbagai dampak. Contohnya, rumah roboh dan pohon tumbang yang berada pada pinggir aliran kali juga berkontribusi terhadap terjadinya banjir.
"Seperti di Mampang, ranting atau bahan pohon tumbang menyumbat aliran air pada Kali Cabang Barat dan menyebabkan terjadinya banjir," terang Denny.
Selain itu, ungkap Denny, sejumlah bencana yang melanda Kota Depok belakangan ini yakni pohon tumbang, banjir, longsor, rumah roboh dan evakuasi sarang tawon.
"Ada juga setruman listrik, ular masuk rumah warga, tower roboh, hujan deras disertai angin kencang, penggerusan tanah, mobil terperosok, penanganan Covid-19, orang tenggelam dan kebakaran," tandasnya. (rd/ger)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Junior Williandro