Senin, 22 Desember 2025

Tolak Kenaikan BBM, DPRD Kota Depok Terima Aspirasi Pendemo

- Senin, 12 September 2022 | 22:34 WIB
TERIMA : Koordinator AMDB, Pardong ketika melakukan orasi dalam aksi protes kenaikan harga BBM yang dilakukan didepan Gedung DPRD Kota Depok, Jalan Boulevard, Grand Depok City (GDC), Kecamatan Cilodong, Senin (12/9). GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK
TERIMA : Koordinator AMDB, Pardong ketika melakukan orasi dalam aksi protes kenaikan harga BBM yang dilakukan didepan Gedung DPRD Kota Depok, Jalan Boulevard, Grand Depok City (GDC), Kecamatan Cilodong, Senin (12/9). GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM, DEPOK - Ratusan warga yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Depok Bersatu (AMDB) memadati halaman depan Gedung DPRD Kota Depok, Jalan Boulevard, Grand Depok City (GDC), Kecamatan Cilodong, Senin (12/9).


Aksi protes akan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mereka lakukan itu mendapatkan respon baik dari sejumlah anggota DPRD Kota Depok yakni , Babai Suhaemi dari Fraksi PKB, Rienova Serry Donie dari Fraksi Partai Gerindra dan dari Fraksi PKS Ade Firmansyah, T. Farida Rachmayanti dan Imam Musanto.


"Kami sepakat dengan kawan-kawan bahwa kenaikan BBM akan membuat masyarakat makin susah" kata Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS, Ade Firmansyah kepada wartawan.


Anggota DPRD dari Fraksi PKB, Babai Suhaemi menilai, kenaikan harga BBM itu kurang pas ditengah pandemi Covid-19 masih melanda. Sebab, kenaikan harga itu berdampak pada hampir seluruh sektoral.


"Baru saja kita merayakan HUT RI dengan tagline bangkit lebih cepat pulih lebih kuat, tetapi dengan naiknya BBM bisa-bisa tagline nya menjadi bangkrut lebih cepat, pulihnya jadi lama," tegasnya.


Dalam kesempatan itu, AMDB mengklaim berhasil mengumpulkan pernyataan sikap dan tanda tangan 1.000 warga Depok yang menolak kenaikan hargaBBM.


Koordinator AMDB, Pardong mengatakan, AMDB merupakan gabungan dari sejumlah elemen masyarakat maupun komunitas di Kota Depok seperti GMBI, FPKD, KAPOK, FPS2D, JARPEL, JMD, Serikat Petani Depok, Parade Keadilan, FWT, LPPPPI, MPGPI, KSA, dan lain-lain.


"Naiknya harga BBM membuat rakyat kecil tercekik karena dampak dari kenaikan tersebut membuat sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat ikut naik," ungkapnya.


Ketua GMPI Depok, Andi Hunter menambahkan bahwa pemerintah telah berlaku zalim kepada rakyat, dengan menaikkan harga BBM di tengah kondisi masyarakat yang mulai bangkit dari pandemi.


"Kami menolak kenaikan BBM," ujar aktifis yang dikenal cukup vokal ini.


Pembina KSA, Samsudin Aloy menyatakan, pemberian BLT pada masyarakat bukan jalan keluar yang tepat. Apalagi, nominalnya terlalu kecil dibanding dampak dari kenaikan BBM ini.


"Sungguh miris saya mendengar keluhan warga. Ada tukang gorengan mengadu sama saya, serba salah katanya. Menaikkan harga jual, maka omzet menurun. Dikecilkan volume gorengannya orang-orang pada protes," tuturnya. (rd/ger)


Jurnalis : Gerard Soeharly


Editor : Junior Williandro

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X