Hobi merpati kolong tidak bisa dianggap sepele, jika ditekuni bisa menjadi ladang penghasilan hingga ratusan juta rupiah. Hasil fantastis itu tidak diraih secara instan. Butuh waktu tahunan untuk menghasilkan merpati-merpati jagoan dengan prestasi mentereng dan kualitas yang lebih dibandingkan yang lain.
Laporan : Andika Eka Maulana
RADARDEPOK.COM, Merpati balap tinggian atau yang lebih dikenal dengan sebutan Merpati Kolong merupakan salah satu dari beberapa jenis Merpati balap yang cukup digemari pecinta burung Merpati.
Merpati Kolong ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan Merpati balap lainnya yaitu dengan adanya empat tiang berdiri membentuk kubus yang diatasnya dihubungkan dengan sebuah tali yang menjadi area perlombaan sebagai syarat sahnya Merpati balap memasuki area finish.
Pada permainan Merpati Kolong ini lebih mengutamakan kemampuan merpati jantan untuk adu turun, Merpati jantan diterbangkan dari kejauhan, sedangkan betina dipegang si pemilik untuk memancing merpati jantan mendarat dari udara.
Dengan teknik dan skill tertentu, si pemilik akan berupaya sekuat tenaga agar merpati jantan dapat mendarat dengan masuk ke arena kolongan, merpati yang mendarat dengan menukik dan yang paling cepat dapat menjadi sang juara,sementara itu jika merpati divenya di luar kolongan, maka sudah apat dipastikan gagal.
Hal itu mengingat merpati kolong merupakan sebuah hobi yang unik dan menghasilkan. Selain menyenangkan, budi daya merpati mampu meningkatkan tingkat perekonomian karena tingginya harga jual.
Kendati demikian, Ketua Panitia Merpati Kolongan Lapak Rudal, Suhaidi mengakui, stigma sebagian masyarakat masih menganggap bahwa merpati kolongan merupakan ajang perjudian. Padahal, aktivitas yang dilakukan selama ini merupakan even perlombaan atau kompetisi. Para pecinta merpati mendapatkan uang pembinaan dari hasil hadiah ketika menang.
“Masyarakat yang belum paham memang masih menganggap bahwa merpati kolongan adalah judi. Padahal tidak. Sebaliknya, ada banyak aktivitas ekonomi sebenarnya dari sini,” jelasnya.
Suhaidi menjelaskan bahwa komunitas ini tidak ada unsur judi, melainkan lomba atau turnamen yang di selenggarakan dengan hanya memakai uang pendaftaran, lalu uang hadiah itu untuk di jadikan sebuah hadiah bagi para pemenang.
“Ini sebetulnya sama seperti lomba-lomba lain, tidak seperti sabung ayam yang menjadi ajang taruhan,” ujar Suhaidi.
Suhaidi juga menjelaskan bahwa dengan kehadiran lomba atau kegiatan-kegiatan setaip harinya di lapak Rudal ini, Justru membantu warga untuk bisa berjualan dan jadi hiburan bagi masyarakat sekitar.
“Justru kita bisa membantu pedagang sekitar untuk berjualan,” ungkapnya.
Suhaidi dan para anggotanya sangat bertekat untuk mengubah sebagian stigma masyarakat bahwa hobi merpati ini adalah ajang perjudian dengan memberi ruang kepada masyarakat umum untuk melihat langsung aktivitas di lapak Rudal ini.